Jakarta, CNN Indonesia —
Amerika Serikat hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai cemas dengan konflik Iran dan Pakistan yang kembali panas pekan ini.
Gedung Putih AS mendesak Iran dan Pakistan untuk menghindari ketegangan berlanjut setelah kedua negara saling serang ke perbatasan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami memantau situasi ini dengan sangat-sangat ketat. Kami tidak ingin melihat eskalasi, terutama di Asia Selatan dan Tengah. Kami saat ini sedang berkontak dengan rekan-rekan kami di Pakistan,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby, seperti dikutip AFP, Kamis (18/1).
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menyampaikan kekhawatirannya atas aksi saling serang kedua negara ini.
“Sekjen sangat prihatin dengan aksi saling serang militer baru-baru ini antara Iran dan Pakistan, yang dilaporkan telah menyebabkan korban di kedua belah pihak,” kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, seperti dikutip AFP.
Guterres juga disebut meminta kedua negara “menahan diri secara maksimal” demi menghindari eskalasi ketegangan lebih lanjut.
Pada Selasa (16/1), Iran melancarkan serangan udara ke Provinsi Balochistan, Pakistan, yang menewaskan dua anak dan melukai tiga lainnya. Iran mengklaim menargetkan kelompok “teroris” Jaish Al Adi, etnis Baloch di wilayah Balochistan.
Pakistan pun protes dan menyebut serangan itu tak bisa diterima.
“Pelanggaran kedaulatan Pakistan ini benar-benar tidak dapat diterima dan dapat menimbulkan konsekuensi serius,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan.
Sebagai balasan, Pakistan meluncurkan rentetan drone ke Iran pada Kamis (18/1). Namun, serangan udara itu menargetkan markas milisi anti-Pakistan di Iran.
“Pagi ini Pakistan menggelar serangan militer yang sangat terkoordinasi dan secara spesifik menargetkan persembunyian teroris di Provinsi Sistan-Baluchestan, Iran,” demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Pakistan.
Pakistan merujuk pada etnis Baloch di Iran yang mendiami Provinsi Sistan dan Baluchestan.
Etnis Baloch merupakan kelompok yang kerap memberontak karena ingin merdeka. Mereka menetap di wilayah Balochistan, yang terbagi di tiga negara yakni Pakistan, Iran, dan Afghanistan.
Di Pakistan, etnis ini ada di Provinsi Balochistan. Sementara di Iran, mereka ada di Provinsi Sistan dan Baluchestan. Kemudian di Afghanistan, orang Baloch banyak ditemukan di Nimruz.
Iran dan Pakistan sejak lama saling menuduh satu sama lain telah mengizinkan militan beroperasi dari wilayah masing-masing untuk melancarkan serangan.
(blq/bac)
