Wednesday, October 9, 2024
HomeInternasionalPutin Lebih Suka Biden Ketimbang Trump Jadi Presiden AS

Putin Lebih Suka Biden Ketimbang Trump Jadi Presiden AS


Jakarta, CNN Indonesia

Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya mengungkapkan preferensinya soal sosok presiden Amerika Serikat.

Putin menilai masa pemerintahan Presiden Joe Biden lebih baik bagi Rusia jika dibandingkan dengan masa pemerintahan Donald Trump.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, selama menjabat di Gedung Putih, Trump condong mendekat ke Rusia. Kemenangannya dalam Pilpres AS 2016 lalu juga tak luput dari tudingan campur tangan Rusia yang kuat.

Dalam wawancaranya bersama jurnalis pro-Kremlin Pavel Zarubin, Pavel Zarubin, pada Rabu (14/2), Putin mengatakan Biden lebih baik bagi Rusia “karena dia sosok yang lebih berpengalaman, lebih bisa ditebak, dia adalah politikus tradisional.”

Pernyataan itu diutarakan Putin menjawab pertanyaan Zarubin soal Pilpres AS November mendatang.

“Namun, Rusia akan bekerja sama dengan siapa pun pemimpin AS yang mendapat kepercayaan warga AS,” ucap Putin seperti dikutip CNN.

Putin juga mengatakan bahwa untuk menilai tindakan pemerintahan saat ini, kita harus melihat “posisi politiknya.”

BACA JUGA:   Netanyahu Berubah Pikiran Ogah Setop Perang di Lebanon, Ada Apa?

“Saya percaya bahwa posisi pemerintahan (AS) saat ini sangat merugikan dan keliru,” kata Putin merujuk pada perang Rusia di Ukraina.

Menurut Putin, perang tersebut “bisa saja selesai lebih dari satu setengah tahun yang lalu” jika kesepakatan dalam pertemuan di Istanbul pada Maret 2022 dipatuhi. Putin tidak merinci perjanjian apa yang dia maksud.

Putin juga mengatakan dia menyesal karena “tidak memulai tindakan aktif di Ukraina lebih awal” sebelum Februari 2022. Ia mengklaim bahwa para pemimpin negara Barat telah berbohong kepada Rusia tentang “tidak memperluas ekspansi NATO” di timur Eropa.

“Kami khawatir tentang kemungkinan masuknya Ukraina ke dalam NATO, karena hal ini mengancam keamanan kami,” kata Putin.

Putin juga menuduh bahwa perjanjian Minsk, sebuah protokol gencatan senjata yang ditandatangani oleh Ukraina dan Rusia pada 2015, tidak pernah dimaksudkan untuk dipatuhi tetapi digunakan “untuk mengulur waktu agar Ukraina dapat memuat senjata tambahan.”

(rds)

BACA JUGA:   Hamas Dituduh Pakai Senjata China sampai Iran-AS di Ambang Perang

[Gambas:Video CNN]



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER