Thursday, March 13, 2025
HomeInternasionalHamas: Gencatan Senjata dengan Israel Masih Butuh 'Jalan Panjang'

Hamas: Gencatan Senjata dengan Israel Masih Butuh ‘Jalan Panjang’


Jakarta, CNN Indonesia

Pejabat senior Hamas menyebut masih butuh “jalan panjang” untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel di Gaza.

“Kesenjangan masih lebar. Kami harus mendiskusikan banyak hal dengan para mediator,” kata Kepala Hubungan Politik dan Internasional Hamas, Basem Naim, kepada Al Jazeera.

Hal ini diungkapkan Hamas usai Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengaku berharap gencatan senjata bisa dimulai Senin pekan depan, dan negosiasi pun berjalan dengan cepat.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Naim menyebut sikap optimistis pemerintahan Biden “tidak terkait dengan kenyataan di lapangan”.

“Jika Amerika ingin benar-benar optimis, mereka harus mengakhiri permainan standar ganda,” ujar Naim.

“Di satu sisi mereka berbicara tentang penghentian agresi dan gencatan senjata demi mencegah perluasan konflik. Namun pada saat yang sama mereka menggunakan hak veto di Dewan Keamanan PBB. Mereka juga menyetujui bantuan US$14 miliar untuk Israel dan memberi banyak amunisi,” imbuhnya.

BACA JUGA:   Siapa Pemimpin Houthi yang Gigih Ganggu Israel Demi Palestina?

Menurut Naim tuntutan Hamas yang harus disetujui di antaranya: gencatan senjata final dan total, bukan hanya jeda kemanusiaan; penarikan total pasukan Israel dari Gaza, dan kebebasan bergerak bagi warga Palestina di Gaza.

Naim mengatakan Hamas bersedia bersikap fleksibel mengenai waktu dan urutan tuntutan, asalkan gencatan senjata total dimulai pada hari pertama pelaksanaan kesepakatan.

Sementara itu soal pertukaran sandera dan rencana rekonstruksi Gaza, Naim mengatakan “ada ruang untuk fleksibilitas”.

“Hamas telah menunjukkan fleksibilitas yang besar sejak awal untuk mencapai gencatan senjata, karena kita tahu setiap hari 100 hingga 150 lebih warga Palestina terbunuh,” ungkapnya.

Dia menyebut Hamas mengandalkan penjamin seperti Mesir, Qatar, Turki, AS, PBB dan Rusia, untuk memastikan dan memverifikasi setiap kesepakatan dipatuhi oleh Israel.

(dna)

[Gambas:Video CNN]




Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER