Jakarta, CNN Indonesia —
Vitaly Robertus, Wakil Presiden perusahaan minyak dan gas Rusia, Lukoil, meninggal dunia akibat bunuh diri.
Kantor berita Rusia, Baza, melaporkan kabar kematiannya pada Kamis (14/3). Robertus disebut meninggal dunia pada pekan lalu akibat gantung diri di kantornya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum kematiannya, manajer berusia 54 tahun itu dilaporkan mengeluhkan sakit kepala dan meminta obat sebelum berangkat ke kantor.
Robertus kemudian ditemukan tergantung di ruangannya.
“Dia tidak meninggalkan ruangan selama beberapa jam dan tidak menjawab panggilan telepon. Para karyawan akhirnya memutuskan masuk ke dalam ruangannya dan menemukan jenazah dia,” tulis Baza di Telegram.
Lukoil sementara itu juga telah mengumumkan kabar kematian Robertus pada 12 Maret.
Pada Maret 2022 lalu, dewan perusahaan Lukoil sempat menyerukan setop invasi Rusia di Ukraina.
Mereka berduka atas seluruh korban tewas yang terkena dampak “tragedi” ini. Lukoil juga mendesak upaya diplomasi dan negosiasi untuk mengatasi masalah kedua negara.
Sejak invasi diluncurkan, perusahaan yang memproduksi dua persen minyak mentah dunia itu mengalami goncangan imbas sanksi yang dijatuhkan berbagai negara kepada Rusia.
Kendati terdampak banyak sanksi, perusahaan raksasa energi ini tidak dijatuhi sanksi oleh Uni Eropa.
Robertus adalah manajer keempat Lukoil sekaligus yang terbaru yang masuk dalam daftar taipan dan milyuner yang tewas secara misterius selama invasi Rusia di Ukraina.
Mantan manajer Lukoil sebelumnya, Alexander Subbotin (43), ditemukan tewas pada Mei 2022. Subbotin tewas di ruang bawah tanah di sebuah rumah di Kota Mytishchi.
Dia diduga tewas akibat serangan jantung akibat obat-obatan.
Mantan pemimpin Lukoil, Ravil Maganov (67), juga meninggal dunia pada September 2022 setelah jatuh dari jendela di Rumah Sakit Klinik Pusat Moskow.
Pada akhir Oktober 2023, pemimpin Lukoil Vladimir Nekrasov (66) juga tewas yang disebut akibat gagal jantung.
|
(blq/rds)