Thursday, March 13, 2025
HomeHiburanBegini Sejarah Hari Puisi Sedunia

Begini Sejarah Hari Puisi Sedunia

TEMPO.CO, Jakarta Dipraktikkan sejak lama, puisi mencakup berbagai bentuk bahasa, ekspresi, dan makna. Hal ini sering diiringi oleh musik dan dilakukan pada acara-acara khusus. Hari Puisi Sedunia atau World Poetry Day diperingati setiap tanggal 21 Maret.

Perayaan ini dipelopori oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya, yakni UNESCO sejak 1999-2000.

Dalam situs resminya, UNESCO menyatakan pandangannya terhadap puisi, yakni sebagai “penyumbang keberagaman kreatif dengan menggugat kembali cara kita menggunakan kata-kata dan benda-benda, cara kita mengindra dan memahami dunia. Hari Puisi Sedunia adalah undangan untuk merenungkan kuasa bahasa dan pengembangan daya kreatif setiap orang dengan sepenuh mungkin”.

UNESCO menyebut bahwa tujuan dari diadakannya Hari Puisi Sedunia adalah untuk mempromosikan pembacaan, penulisan, penerbitan, dan pengajaran puisi di seluruh dunia. Selain itu, Hari Puisi Dunia dimaksudkan untuk memberikan pengakuan dan dorongan bagi gerakan puisi nasional, regional, dan internasional.

Iklan

Dalam perayaan Hari Puisi Dunia, biasanya akan diselenggarakan sejumlah festival puisi seperti Festival Puisi Cork, Festival Puisi Bogota, dan sebagainya. Sejatinya, Hari Puisi banyak dirayakan pada bulan Oktober dan di akhir abad ke-20 banyak yang merayakannya pada 15 Oktober atau bertepatan dengan hari lahir Virgil, seprang penyair asal Romawi. Namun, tradisi merayakan puisi di bulan Oktober masih diterapkan di banyak negara.

BACA JUGA:   Medina Zein Mulai Aktif di Media Sosial Usai Mendekam 2 Tahun Lebih di Penjara

Perbedaan perayaan Hari Puisi ini tidak mereduksi esensi dari perayaan Hari Puisi Sedunia, seperti yang disebutkan dalam laman UNESCO bahwa puisi adalah ekspresi yang murni dari kebebasan linguistik.

Pilihan editor: Hari Puisi Sedunia, Pisces Sering Disebut Raja Puisi



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER