TEMPO.CO, Jakarta – Calon wakil presiden terpilih sementara Gibran Rakabuming Raka pernah disebut sebagai Nepo Baby atau Bayi Nepo oleh media asing, Al Jazeera pada Desember 2023 lalu. Hal ini lantaran ayahnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dituding melakukan praktik nepotisme. Upaya ini disebut-sebut untuk melanggengkan pengaruh kekuasaannya setelah purnatugas tahun ini.
Bahkan, baru-baru ini Tim Hukum Ganjar Pranowo-Mahfud Md menyebut praktik nepotisme yang dilakukan Jokowi menjadi penyebab utama adanya beragam pelanggaran dalam Pemilu 2024. Nepotisme Jokowi diklaim telah menyebabkan penyalahgunaan kekuasaan yang terstruktur untuk memenangkan paslon nomor urut 02, di mana Gibran mendampingi capres Prabowo Subianto.
“Pelanggaran-pelanggaran) seluruhnya bersumber dari satu hal: adanya nepotisme yang dilakukan oleh presiden Joko Widodo, yang kemudian melahirkan abuse of power terkoordinasi guna memenangkan pasangan calon nomor urut 02 dalam satu putaran,” kata Ketua Tim Hukum Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis dalam sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Rabu, 27 Maret 2024.
Adapun Jokowi ramai disebut melakukan politik dinasti alias nepotisme setelah eks MK Anwar Usman, yang juga ipar Jokowi atau paman Gibran, memutuskan kepala daerah boleh maju di Pilpres meski belum berusia 40 tahun. Aturan itu kemudian memuluskan langkah Gibran untuk diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai cawapresnya Prabowo.
Fenomena politik itu menarik perhatian media asing, Al Jazeera. Penampilan Gibran dalam debat cawapres pada Jumat, 22 Desember 2023 pun menjadi pemberitaan media asal Qatar tersebut. Dalam laporannya pada Sabtu, 23 Desember 2023, Al Jazeera menyebut Gibran berhasil menepis anggapan sebagai bayi nepotisme dengan penampilan mendominasi podium.
“Menepis tuduhan kurangnya pengalaman dan nepotisme, Gibran, putra Presiden Indonesia saat ini, Joko “Jokowi’ Widodo, yang berusia 36 tahun, mendominasi panggung meskipun berhadapan dengan kandidat yang lebih berpengalaman,” tulis Al Jazeera dalam pemberitaan bertajuk ‘Putra pemimpin Indonesia menepis sebutan Nepo Baby dalam acara debat yang meriah’.
Asal Sebutan Nepo Baby
Nepo Baby sendiri merupakan istilah Bahasa Inggris. Dikutip dari The Independent, nepo adalah kependekan dari nepotism atau nepotisme. Kamus Bahasa Inggris Collins mendefinisikan nepotism sebagai ‘penggunaan kekuasaan yang tidak adil untuk mendapatkan pekerjaan atau keuntungan lain bagi keluarga atau teman’.
Iklan
Menurut KBBI, ada tiga makna nepotisme, yaitu: perilaku yang memperlihatkan kesukaan yang berlebihan kepada kerabat dekat; kecenderungan untuk mengutamakan (menguntungkan) sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan, pangkat di lingkungan pemerintah; dan tindakan memilih kerabat atau sanak saudara sendiri untuk memegang pemerintahan.
Adapun istilah Nepo Baby alias Bayi Nepo dapat diartikan sebagai ungkapan yang merujuk pada anak-anak yang sukses dalam karier serupa dengan dan karena koneksi orang tuanya. Julukan ini biasanya dialamatkan kepada anak-anak selebritas. Misalnya, acap kali ditemui dalam industri hiburan, anak seorang artis ikut populer sejak dini karena orang tuanya.
Penggunaan istilah Nepo Baby terbilang baru memasuki leksikon di modern ini. Dilansir dari Yourdictionary.com, Jakob Eiseman dalam artikelnya menyebut kata “Nepotism BABY” pertama kali dipopulerkan pada 2010-an. Istilah ini dimunculkan oleh aktris Bollywood, Kangana Ranaut. Kala itu ia menggunakan kata “nepotism” untuk menyentil Karan Johar, produser film terkemuka India.
Setelah dipakai selama satu dekade, istilah Nepotism Baby kemudian disingkat jadi Nepo Baby. Menurut Nate Jones dari Vulture, sebagaimana dinukil Jakob, salah satu contoh paling awal dari Nepotism Baby yang disingkat menjadi ‘Nepo Baby’ muncul dalam postingan pada 2020 di blog Pop Culture Died. Artikel itu menggambarkan Olivia Jade sebagai ikon Bling Ring Alexis Haines.
Menurut Jacob, istilah Nepo Baby menjadi kian populer setelah dua artikel viral yang dirilis pada 19 Desember 2022 meroketkan penggunaan istilah Nepo Baby di arus utama. Dua artikel itu adalah “Bagaimana bayi Nepo lahir” oleh Nate Jones di Vulture dan “Cerita sampul majalah New York yang sangat menganalisis boom Nepo-bayi Hollywood” oleh Priyanka Mantha.
“Meskipun nepotisme bayi telah digunakan selama beberapa dekade, dan tren ejekan nepo baby di TikTok sedang meningkat, artikel-artikel inilah yang menyebabkan penggunaan istilah itu menjadi viral,” tulis Jakob dalam unggahan pada 12 April 2023 tersebut.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | ALJAZEERA
Pilihan editor: Jawaban KPU di Sidang Sengketa Pilpres 2024 Soal Pencalonan Gibran dan Intervensi Kekuasaan