Wednesday, March 12, 2025
HomeInternasionalEks Presiden Rusia Nilai AS Takut Perang Besar di Timur Tengah

Eks Presiden Rusia Nilai AS Takut Perang Besar di Timur Tengah


Jakarta, CNN Indonesia

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menilai Amerika Serikat (AS) takut jika terjadi perang besar di Timur Tengah.

Menurut pandangan Medvedev, perang besar di kawasan tersebut akan membuat memperburuk prospek Joe Biden untuk terpilih kembali sebagai presiden AS.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Amerika tidak menginginkan perang besar di Timur Tengah,” kata Medvedev melalui Telegram sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (14/4).

“Pembunuhan di Gaza memperburuk prospek Biden dalam pemilu, dan perang antara Israel dan Iran akan menambah ketidakpastian,” imbuhnya.

Biden bahkan sebelumnya disebut-sebut menegaskan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa AS ogah terlibat dalam perang Israel dan Iran.

Pernyataan itu dilontarkan Biden saat melakukan sambungan telepon dengan Netanyahu usai serangan Iran ke Israel, seperti dikutip dari CNN.

Isi pembicaraan antara Biden dan Netanyahu dibocorkan salah satu pejabat AS yang enggan disebutkan identitasnya kepada CNN usai pembicaraan di antara keduanya.

BACA JUGA:   FOTO: Sapi Merah Betina Sekte Israel yang Mau Dikurbankan di Al Aqsa

Sebelum pertemuan berlangsung, Biden sempat menyatakan bahwa AS akan berkomitmen kuat membela pertahanan Israel dari serangan Iran maupun negara-negara proksinya.

Hubungan Iran dan Israel kini memanas. Garda Revolusi Iran (IRGC) melepaskan serangan pesawat nirawak (drone) hingga roket ke Israel pada Sabtu (13/4) malam.

Tindakan tersebut merupakan reaksi atas serangan mematikan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, Senin (1/4) lalu.

Israel memborbardir Gedung Kedutaan Besar Iran di Suriah. Tindakan tersebut telah melanggar perjanjian Internasional yang memutuskan wilayah diplomatik tidak dapat diganggu gugat.

Sebab, kantor Kedutaan Besar bukan milik negara yang bersangkutan, melainkan milik negara lain yang memiliki hubungan diplomatik.

“Kantor konsulat dan kedutaan di negara mana pun adalah wilayah negara itu. Ketika mereka menyerang konsulat kami, itu berarti mereka menyerang wilayah kami,” jelasnya.

Dua komandan tinggi Korps Garda Revolusi Iran tewas dalam serangan udara Israel di gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4).

(yla/bac)

BACA JUGA:   Hamas Dituduh Pakai Senjata China sampai Iran-AS di Ambang Perang

[Gambas:Video CNN]



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER