Jakarta, CNN Indonesia —
Polisi Australia menyatakan penikaman di gereja di Sydney merupakan aksi teroris bermotif agama.
Komisaris polisi New South Wales, Karen Webb, mengatakan serangan tersebut sebagai tindakan “ekstremisme” bermotif agama yang mengintimidasi masyarakat.
“Setelah mempertimbangkan semua materi, saya menyatakan bahwa itu adalah insiden terorisme,” kata Webb pada Senin (15/4), dikutip AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi juga menyatakan petugas mengenali pelaku. Namun, dia tak termasuk dalam daftar pantauan teror.
Sementara itu, kepala Organisasi Intelijen Keamanan Australia Mike Burgess menyatakan pelaku tampaknya bertindak sendiri.
Pelaku, lanjut dia, juga tak ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan teror di Negeri Kanguru.
“Pada tahap ini, terlihat seperti tindakan individu. Pada titik ini, tidak ada indikasi siapa pun yang terlibat, ” kata Burgess.
Namun, Burgess menegaskan bahwa penyelidikan masih terbuka.
Pernyataan polisi muncul usai seorang remaja menyerbu mimbar Gereja Asyur pada Senin malam. Dia lantas menusuk uskup yang tengah memberi ceramah.
Para jemaah seketika menundukkan remaja tersebut. Polisi lantas segera menahan pelaku yang dilaporkan berusia 15 tahun.
Kini, dia ditahan di lokasi rahasia. Pelaku juga disebut menderita luka tusuk.
(isa/dna)