Friday, May 23, 2025
HomeNasionalPenjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat...

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke Luar Negeri (LN).  Dalam rapat kerja kesehatan pada Rabu kemarin, Jokowi mengatakan negara kehilangan devisa sebesar US$ 11,5 miliar atau Rp 180 triliun karena banyak masyarakat yang memilih berobat ke luar negeri.

Menurut Jokowi, jumlah masyarakat yang berobat ke luar negeri mencapai 1 juta lebih. Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama, mengatakan, ada beberapa alasan masyarakat memilih berobat ke LN. 

Salah satu alasannya, beberapa pemeriksaan dan pengobatan tertentu di negara tetangga lebih murah dibandingkan Indonesia. Harga alat kedokteran dan obat-obatan juga lebih murah ketimbang di Indonesia. 

“Harga alat kedokteran memang lebih mahal di Indonesia dari pada di sebagian negara tetangga,” kata Mantan Direktur WHO Asia Tenggara ini dalam keterangannya, Kamis 25 April 2024.

Tjandra mengatakan, salah satu negara yang memiliki harga berobat lebih murah adalah India. Di New Delhi misalnya, banyak teman seprofesi Tjandra yang membawa alat kesehatan lebih murah dibandingkan Indonesia. Harga obat-obatan juga jauh lebih murah dari Indonesia.

BACA JUGA:   Ini Syarat Ketat Pemerintah untuk Ormas Keagamaan yang akan Kelola Tambang

“Sehingga saya pun sampai sekarang memakan obat rutin yang saya beli dari India, baik titip ke teman maupun beli sendiri kalau saya bertugas ke India,” kata Tjandra.

Menurut Tjandra, pemerintah perlu membuat kebijakan yang dianalisis lebih dahulu untuk mengatasi masalah ini. Kebijakan itu penting agar harga obat dan alat kesehatan ebih murah dari sekarang. 

Iklan

Di samping itu, hal lain yang sering dibas adalah lebih cepatnya pelayanan di negara tetangga antara pemeriksaan dan hasil. Sehingga, keputusan tindakan yang akan dilakukan dapat segera dilakukan. 

Menurut Tjandra, untuk mempercepat layanan, Indonesia perlu melakukan manajemen pengaturan yang lebih baik, termasuk koordinasi antar tenaga dan unit kerja di institusi pelayanan kesehatan. 

“Tentu juga disertai keramahan pelayanan serta penerapan prinsip dasar hospitaliti yang baik,” kata Tjandra. 

Namun, Tjandra mengatakan, dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia secara umum sama baiknya dengan negara tetangga. Dalam berbagai arena ilmiah kedokteran, tidak sedikit dokter dan pakar kesehatan Indonesia cukup menonjol dan mendapat apresiasi dihormati. 

BACA JUGA:   Gibran Bantah Isu Jokowi Titip Menteri ke Prabowo: Ya Mungkin Masukan

“Tentu saja ada variasi dalam tenaga dan pelayanan kesehatan di negara kita antara tempat satu dengan lainnya, hanya saja secara umum sebenarnya pelayanan kesehatan terus membaik dari waktu ke waktu dan tentu perlu terus ditingkatkan sesuai perkembangan ilmu,” ujar Tjandra.

Pilihan Editor: Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER