Thursday, March 13, 2025
HomeInternasionalHamas Tuding Netanyahu Tak Niat Capai Kesepakatan Gencatan Senjata

Hamas Tuding Netanyahu Tak Niat Capai Kesepakatan Gencatan Senjata


Jakarta, CNN Indonesia

HamasĀ menilai pernyataan Perdana MenteriĀ Israel Benjamin Netanyahu berpotensi menggagalkan prospek gencatan senjata di Gaza. Mereka menyatakan Netanyahu adalah pihak yang melemahkan semua proses perundingan belakangan ini.

Pernyataan tersebut merujuk pada penegasan Netanyahu Israel bakal tetap serang Rafah dengan atau tanpa kesepakatan gencatan senjata. Israel juga disebut bakal balas Palestina jika ICC merilis perintah penangkapan Netanyahu.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Netanyahu adalah pihak yang menghalangi semua putaran dialog dan perundingan sebelumnya, dan jelas dia masih akan melakukan hal itu,” kata pejabat tinggi Hamas Hossam Badran seperti diberitakan AFP, Jumat (3/5).

Ia mengatakan Hamas saat ini masih melakukan dialog internal dengan pimpinan dan sekutu sebelum mengirimkan kembali perwakilan ke Kairo untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata.

Namun, dia memperingatkan pernyataan berulang kali dari Netanyahu bahwa Israel bakal mengirimkan pasukan ke Rafah telah menjadi pertimbangan Hamas dan berpotensi menggagalkan kemungkinan mencapai kesepakatan.

BACA JUGA:   Legislator Israel: Kita Bayar Warga Palestina Berapa Pun Agar Pergi

“Dia tidak tertarik mencapai kesepakatan, sehingga dia menyampaikan kata-kata di media untuk menggagalkan upaya-upaya yang dilakukan saat ini.”

[Gambas:Video CNN]

Mediator dari Mesir, Qatar dan Amerika Serikat telah mengusulkan kesepakatan yang akan menghentikan pertempuran selama 40 hari dan menukar sandera Israel dengan ribuan tahanan Palestina.

Hal tersebut berdasarkan rincian yang pernah dirilis Inggris. Namun, hasil dari perundingan masih sangat tidak menentu dengan pembahasan jumlah sandera yang dapat dibebaskan dan perbedaan besar ruang lingkup perjanjian.

Badran menegaskan tujuan Hamas mengikuti perundingan adalah gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan secara menyeluruh dan komprehensif dari Jalur Gaza.

Tujuan tersebut bertentangan dengan pernyataan Netanyahu, yang telah berjanji Israel akan terus memerangi Hamas, termasuk di Rafah, lokasi 1,5 juta warga sipil berlindung dalam kondisi yang sempit.

Kepala biro politik Hamas yang berbasis di Qatar, Ismail Haniyeh, mengatakan mereka segera mengirim delegasi kembali ke Mesir dengan tujuan mencapai kesepakatan yang “mewujudkan tuntutan rakyat kami.”

Haniyeh lebih lanjut mengatakan Hamas sedang mempelajari proposal terbaru dari Israel dengan “semangat positif.”

BACA JUGA:   FOTO: Malang Warga Khan Younis Gaza Terusir Lagi usai Digempur Israel

Kesepakatan apa pun yang dicapai nantinya menjadi yang pertama sejak gencatan senjata satu minggu pada November 2023 yang mengakibatkan 80 sandera Israel ditukar dengan 240 tahanan Palestina.

Israel memperkirakan masih ada 129 sandera di Gaza dan militer Israel mengatakan 35 di antaranya tewas.

Serangan Hamas di Israel selatan mengakibatkan kematian 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.

Gempuran balasan Israel terhadap Hamas telah menewaskan lebih dari 34.600 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

(AFP/chri)



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER