Thursday, March 13, 2025
HomeNasionalKata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

TEMPO.CO, Jakarta – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menanggapi soal keinginan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang ingin rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia dengan membentuk Presidential Club atau klub kepresidenan.

Menurut Ujang, pembentukan tersebut harus dilihat berdasarkan kebutuhan. “Harus dilihat dulu kebutuhannya seperti apa. Kalo diperlukan ya silakan, kalo tidak diperlukan, ya jangan,” ujar dia ketika dihubungi, Jumat, 3 Mei 2024. 

Ujang menyebut belum mengetahui apakah presidential club yang dimaksud Prabowo nantinya akan bersifat formal atau informal. “Kan kita belum tahu nanti maksudnya seperti apa. Jadi tergantung kebutuhan,” tuturnya.

Dia juga menyebut soal niat positif yang diinginkan Prabowo dengan membentuk Presidential Club tersebut. Kendati demikian, Ujang mengatakan perlu untuk tetap mempertahikan bagaimana konsep itu secara utuh. 

“Mungkin Pak Prabowo niatnya baik, niatnya positif. Selain untuk konsultasi Prabowo kepada mantan-mantan Presiden, tapi juga ingin menyatukan mantan-mantan presiden itu. Karena kan kita tahu juga misal Bu Mega tidak akrab dengan Pak SBY. Lalu, Bu Mega juga tidak akrab dengan Jokowi atau sebaliknya,” kata dia. 

BACA JUGA:   Lini Depan Buntu, MU Lirik Striker Crystal Palace

Sebelumnya, Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, membicarakan keinginan Prabowo untuk rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia. Menurut Dahnil, pertemuan-pertemuan itu nantinya bisa disebut sebagai presidential club atau klub kepresidenan.

“Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan,” kata Dahnil. Jumat. Melalui pertemuan-pertemuan itu, ucap dia, Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan.

Iklan

Dahnil mengatakan semua presiden dan mantan presiden Indonesia yang masih ada bisa bergabung dalam presidential club itu. Adapun saat ini, Indonesia memiliki dua mantan presiden yang masih hidup.

Mereka adalah Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selain itu, Joko Widodo atau Jokowi sebagai Presiden ke-7 yang sedang menjabat juga akan segera digantikan oleh Prabowo pada 20 Oktober 2024 nanti.

Dahnil mengklaim keinginan itu adalah harapan Prabowo agar para pemimpin bangsa bisa kompak dan rukun. “Guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak, terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politik,” ujar juru bicara Menteri Pertahanan itu.

BACA JUGA:   Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

Meski begitu, Dahnil mengatakan presidential club bukanlah sebuah institusi. “Presidential club itu istilah saya saja,” ucap Dahnil.

Pilihan Editor: Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

SULTAN ABDURRAHMAN



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER