Ada rumus tak tertulis di Euro atau Piala Eropa, pelatih tim juara, minimal menangani tim lebih dari dua tahun. Dan, Inggris menganut teori itu.
Dalam dua dekade terakhir, semua pelatih tim juara bukan ‘anak gawang’. Dari Roger Lemerre hingga Roberto Mancini, semuanya berproses minimal dua tahun lebih sebelum juara Euro.
Di Euro 2024 ini, ada dua sosok yang paling lama menangani satu tim. Pertama Didier Deschamps bersama Prancis dan kedua Gareth Southgate bersama Inggris.
Southgate mulai menangani The Three Lions pada 27 September 2016, setelah tiga tahun menangani tim U-21. Kegagalan demi kegagalan datang, namun kepercayaan ke Southgate tak hilang.
Inggris percaya untuk mewujudkan frasa ‘football it’s coming home’ butuh proses panjang. Tahun ini, diyakini, buah penantian itu akan datang di negeri para filsuf, Jerman.
Tiga kejuaraan mayor, Piala Dunia 2018 dan 2022 serta Piala Eropa 2020, adalah media uji laboratoriumnya. Partai final Euro 2020 berhasil digapainya hingga final, sayang di partai puncak itu kalah adu penalti dari Italia setelah bermain imbang 1-1.
Kini Southgate datang ke Euro 2024 dengan formula jitu untuk jadi jawara.
Dan, untuk mematahkan stigma ‘football it’s coming home’ hanya mitos, Inggris harus memulai Euro 2024 dengan meyakinkan saat menghadapi Serbia di Arena AufSchalke, Senin (17/6) dini hari WIB.
Pasalnya rival-rival Inggris sudah melakukan itu sejak awal. Jerman melumat Skotlandia 5-1, Spanyol menghajar Kroasia 3-0.
Inggris perlu menghegemoni dunia bahwa gaya main mereka bisa meredam Serbia, raksasa sepak bola Eropa saat masih bernama Yugoslavia, yang mulai reinkarnasi dari tidur panjangnya.
Euro edisi ke-17 ini adalah medan tempur pertama Serbia sebagai sebuah negara dan bangsa. Sejak Yugoslavia pecah dan berpisah dengan Montenegro, ini debut Serbia di Piala Eropa.
Serbia lolos ke putaran final Piala Eropa 2024 dengan status runner up Grup G, di bawah Hungaria. Salah satu mesin tempur berbahaya Serbia adalah Dusan Vlahovic.
Akankah Serbia jadi santapan pertama Inggris? Banyak kalangan percaya itu akan terjadi, tetapi segenap pemain Serbia akan membuktikan prediksi kebanyakan orang salah.
Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>