TEMPO.CO, Jakarta – Dalam sebuah malam yang penuh gemerlap di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Ruth Sahanaya merayakan keberhasilan 40 tahun kariernya di panggung musik Tanah Air dengan konser tunggal. Diva Indonesia itu menggelar konser bertajuk ‘40 Tahun Simfoni dari Hati’ pada Sabtu malam, 22 Juni 2024.
Sebelum menutup penampilannya, Ruth Sahanaya, yang akrab disapa Uthe, mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir. Dia juga menyatakan rasa syukur atas kesempatan untuk merayakan 40 tahun sebagai penyanyi di hadapan 3.600 penggemar.
“Terima kasih semua yang sudah hadir malam ini. Saya bersyukur diberikan kesempatan untuk tampil di depan semuanya untuk merayakan 40 tahun saya sebagai penyanyi,” ujarnya. Uthe juga tak lupa berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam konser ini, “Terima kasih juga untuk semua pihak yang telah terlibat di konser ini, Tohpati, Once, Yura, Afgan, Silet Open Up, dan semuanya. Sampai berjumpa lagi!,” tutur Uthe.
Ruth Sahanaya Bawakan 30 Lagu dalam 3 Jam Konser
Konser yang berlangsung selama sekitar 3 jam 10 menit itu diawali dengan lagu ‘Pesta’ yang dirilis pada 1986. Uthe tampil dengan balutan gaun silver mengembang yang berkilau dan sepatu hak tinggi, menghipnotis penonton dengan pesonanya yang memukau. Dia membawakan 30 lagu dari berbagai albumnya, seperti ‘Keliru’, ‘Bawa Daku Pergi’, ‘Selamanya’, ‘September Pagi’, dan ‘Masa Kecil’, yang disajikan dengan aransemen musik orkestra yang memukau dengan dipandu Tohpati.
Uthe lalu menyanyikan dua lagu pop hitsnya untuk menutup konser tersebut. Dia mulai menyanyikan lagu ‘Astaga’ dan meminta para pemain musik yang menemaninya selama konser untuk naik ke panggung dan bernyanyi bersama. “Oh oh astaga, apa yang sedang terjadi? Oh oh astaga, hendak ke mana semua ini?,” suara Uthe diikuti nyanyian dari para penonton.
Salah satu momen paling mengharukan dalam konser ini adalah saat Uthe menutup penampilannya dengan lagu ‘Andaikan Kau Datang’. Suasana panggung berubah dari kegembiraan menjadi kedamaian, menciptakan nuansa yang menyentuh hati. Suara merdu Uthe dan nyanyian dari para penonton yang bergabung menciptakan harmoni yang begitu indah dan menyentuh. “Bersinarlah terus sampai nanti, lagu ini kuakhiri,” suara Uthe melantunkan lirik terakhir untuk menutup konser megah tersebut.
Jadi Konser Tunggal Pertama Ruth Sahanaya Setelah 15 Tahun
Iklan
Sebagai konser tunggal pertama setelah 15 tahun, Uthe telah mempersiapkan segalanya dengan matang. Dia dibantu oleh sejumlah tokoh penting di industri musik Tanah Air seperti Untung Pranoto sebagai creative director, Fendi Mugni alias Bang Prend selaku CEO Renjana Production, dan Tohpati sebagai music director. Mereka bekerja keras untuk memastikan konser ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi para penonton.
Selama 40 tahun kariernya, Uthe telah merilis 18 album solo, dua album rohani, dan beberapa album kolaborasi. Album pertamanya, ‘Seputih Kasih’, yang dirilis pada tahun 1987, langsung melejitkan namanya di blantika musik Indonesia. Beberapa lagu hitsnya seperti ‘Astaga’ (1987), ‘Tak Kuduga’ (1989), ‘Kaulah Segalanya’ (1992), ‘Keliru’ (1999), dan ‘Andaikan Kau Datang’ (2004) menjadi kenangan manis bagi para penggemar setianya.
Selain bersolo karier, dia juga tergabung dalam grup 3 Diva bersama Krisdayanti dan Titi DJ. Kesuksesan konser 40 Tahun Simfoni dari Hati tidak hanya dirayakan oleh Uthe, namun juga oleh para penggemarnya yang setia selama ini.
Pilihan Editor: Meriah, Ruth Sahanaya Gandeng Banyak Musisi Ternama di Konser 40 Tahun Simfoni dari Hati