TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi didesak mundur dari jabatannya setelah Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS 2 lumpuh akibat diretas malware Ransomware LockBit 3.0. Peretasan tersebut berdampak terhadap ratusan instansi.
Menanggapi desakan terhadap Menkominfo tersebut, Ketua Relawan Pro-Jokowi (Projo) Nusa Tenggara Barat (NTB) Imam Sofian memasang badan. Imam menduga ada motif lain di balik desakan kepada Budi Arie, yang juga Ketua Umum Projo, itu untuk mundur dari jabatannya karena dia sedang getol memberantas judi online.
Imam meyakini ada pihak-pihak yang merasa terusik lantaran sikap tegas melawan judi online yang ditunjukkan Budi Arie.
“Serangan siber ini kan momennya bersamaan dengan operasi memberantas judi online yang saat ini tengah fokus dilakukan Kemenkominfo di bawah kendali Budi Arie. Sepertinya ada pihak yang merasa kepentingannya diganggu makanya muncul serangan siber kemudian desakan mundur,” ujar dia di Mataram pada Ahad, 30 Juni 2024 seperti dikutip Antara.
Menurut dia, Projo NTB akan pasang badan membela Budi Arie. Bahkan pihaknya juga mendorong agar Budi Arie makin gencar memberantas judi online. Imam juga meyakini Budi Arie memiliki mental kesatria, sehingga Menkominfo ini tidak akan surut dengan ‘goyangan-goyangan’ seperti ini.
“Saya kenal betul sama beliau (Budi Arie). Ini hal-hal yang masih dalam batas kendali. Dan saya tahu, Budi Arie enggak akan mungkin meninggalkan medan perang ini. Malah sebaliknya, hati-hati,” kata dia.
Imam juga berpandangan isu serangan siber ini juga digunakan oleh pihak-pihak yang belum menerima kekalahan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sebab, kata dia, dalam Pilpres 2024, Budi Arie selaku Ketua Umum Projo mempunyai peran vital menggalang dukungan untuk Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Pasti (ada hubungan dengan pilpres), masih ada barisan sakit hati, mereka juga ikut memainkan isu ini. Publik sudah cerdas, sudah bisa membaca lebih dalam terkait apa yang terjadi,” ujarnya.