Jakarta, CNN Indonesia —
Petinju wanita Thailand Janjaem Suwannapheng tidak gentar menghadapi Imane Khelif yang pernah mengalahkannya demi medali emas Olimpiade 2024.
Duel Suwannapheng vs Khelif akan terjadi di babak semifinal kelas welter atau 66 kilogram. Ini bukan pertemuan pertama, Suwannapheng sudah pernah dikalahkan Khelif pada semifinal Kejuaraan Dunia 2023.
Dalam semifinal Kejuaraan Dunia yang berlangsung tahun lalu tersebut, Suwannapheng mengaku kecapekan dan sedang datang bulan sehingga membuatnya tidak optimal saat melawan Khelif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tetapi saya sudah lebih baik dibanding saat itu dan saya akan bertarung dengan segala yang saya miliki,” ucap Suwannapheng yang mengakui Khelif punya kekuatan pukulan dan fisik kuat dilansir dari Khaosod.
Pertemuan Suwannapheng dengan Khelif di Kejuaraan Dunia 2023 terjadi sebelum petinjut asal Aljazair tersebut dilarang tampil di final Kejuaraan Dunia oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA).
Ketika itu IBA mencoret Khelif lantaran melanggar aturan kelayakan soal atlet dengan kromosom XY berkompetisi di ajang wanita.
Keputusan IBA itu pula yang membuat sorotan tajam terhadap Khelif setelah kemenangan pertama atas Angela Carini pada babak 16 besar Olimpiade 2024.
Kendati demikian IOC menegaskan Khelif tetap berhak tampil karena terlahir sebagai seorang wanita dan tidak melanggar aturan apa pun.
Suwannapheng memahami betul lawan yang dihadapinya dan bakal berusaha melaju ke babak final demi emas untuk Thailand.
“Saya juga melihat itu, hormonnya, dan saya tahu dia sempat kalah dari petinju wanita sebelumnya, tetapi itu sudah lama. Saya tidak tahu apakah dia menjadi lebih kuat atau hormon laki-lakinya bertambah. Tetapi jika kami bertemu lagi, saya tidak takut karena kami seimbang,” kata Suwannapheng.
“Saya sudah mempersiapkan badan saya juga, berlatih. Saya cuma berpikir, tidak peduli kuat dan tangguh, kami berdua sama-sama manusia, kami memiliki dua tangan. Sudah berjalan sejauh ini, saya mau emas,” ujarnya menambahkan.
Kepala pelatih tinju wanita Thailand, Vijarn Polrit, memuji performa apik anak asuhnya sehingga bisa masuk semifinal dengan mengalahkan unggulan pertama Busenaz Surmeneli. Polrit paham perjalanan masih berlanjut dan lawan yang akan dihadapi Suwannapheng selanjutnya bukan petinju sembarangan.
“Ketika Janjaem kalah [dari Khelif] saya akui dia tidak bisa bersaing. Tetapi saat ini, dia sudah berlatih dengan baik dan juga cukup kuat. Saya percaya segalanya bisa terjadi di atas ring, seperti hari ini saat kami mengalahkan unggulan pertama. Saya percaya kami masih punya waktu untuk penyesuaian selama dua hari ini. Saya yakin kami punya kesempatan,” terang Polrit.
(nva/nva)
