Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengatakan seluruh umat manusia bertanggung jawab untuk menghentikan kesengsaraan di Palestina.
Seruan tersebut muncul saat Gus Yahya, sapaan akrab ketua organisasi itu, menggelar konferensi pers bersama Menteri Kehakiman sekaligus penasihat kepresidenan Palestina Mahmoud Al Habbash di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (8/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Masalah Palestina ini adalah masalah kemanusiaan ini bukan hanya merujuk manusia di Palestina saja tetapi juga bencana bagi seluruh umat manusia,” kata Gus Yahya.
Dia lalu berujar, “Maka seluruh umat manusia bertanggung jawab untuk segera menghentikan kesengsaraan manusia yang terjadi di Palestina.”
Lebih lanjut, Gus Yahya memandang jika Palestina gagal mendapat perdamaian maka kegagalan itu juga menjadi milik kemanusiaan.
NU, lanjut dia, mengajak siapa saja yang berkehendak baik untuk menegakkan nilai-nilai kemanusiaan keadilan dan turut mewujudkan tatanan internasional yang adil.
Di kesempatan itu, Gus Yahya juga menyerukan penghentian kekerasan di Gaza dan mencari jalan keluar menyoal konflik di Palestina.
“Kami menyerukan agar kekerasan segera dihentikan karena kekerasan seperti yang terjadi di Gaza ini akan dengan mudah menyebar ke belahan dunia lain,” ungkap dia.
Jalur Gaza, Palestina, menjadi sorotan dunia usai Israel melancarkan agresi besar-besaran sejak Oktober 2023. Imbas operasi ini, lebih dari 39.500 orang meninggal.
Komunitas internasional berulang kali menyerukan gencatan senjata permanen, tetapi seruan ini belum terlaksana.
Negosiasi gencatan senjata kerap buntu saat pembahasan mengenai lama waktu gencatan senjata hingga pertukaran tahanan atau sandera.
(rds/rds)