Jakarta, CNN Indonesia —
Mendiang pelatih asal Swedia Sven Goran ErikssonĀ pernah jadi mimpi buruk bagiĀ Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.
Dalam turnamen level Asia Tenggara tersebut, Sven Goran Eriksson melatih Filipina. Di Piala AFF 2018, Indonesia berada di Grup B bersama Thailand, Filipina, Singapura, dan Timor Leste.
Skuad Garuda mengawali turnamen dengan buruk. Indonesia yang ketika itu dilatih Bima Sakti kalah 0-1 dari Singapura pada pertandingan di Stadion Nasional Singapura. Gol tunggal Hariss Harun pada menit ke-37 membuat Indonesia gagal meraih poin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sempat bangkit dengan menang 3-1 atas Timor Leste, Indonesia kembali menghadapi jalan buntu melawan tim kuat Thailand.
Melawan Gajah Perang, Tim Merah Putih takluk 2-4. Deretan gol Korrakot Wiriyaudomsiri, Pansa Hemvibon, Adisa Kraisorn, Pokklaw Anan, hanya bisa dibalas dengan gol Zulfiandi dan Fachruddin Aryanto.
Kekalahan dari Thailand itu membuat Indonesia tersingkir dari Piala AFF 2018 meski menyisakan satu pertandingan lawan Filipina.
Alih-alih bisa bangkit, Indonesia kembali gagal menang setelah ditahan Filipina 0-0 yang ketika itu lolos ke semifinal sebagai runner up Grup B usai mengoleksi delapan poin. Hasil imbang lawan Filipina menempatkan Indonesia di peringkat keempat klasemen Grup B.
Di tangan pelatih Sven Goran Eriksson Filipina tampil meyakinkan di babak grup. Tetapi setelah bertemu Vietnam di babak semifinal, The Azkals tumbang 2-4.
Piala AFF 2018 jadi kebangkitan Filipina yang pada edisi sebelumnya, Piala AFF 2016, terhenti di babak grup.
Sebaliknya, Timnas Indonesia yang jadi runner up pada Piala AFF 2016 kandas di babak grup pada Piala AFF 2018 dengan raihan 4 poin.
Sven Goran Eriksson yang juga mantan pelatih timnas Inggris meninggal dunia dalam usia 76 tahun pada hari ini, Senin (26/8). Eriksson menderita kanker pankreas dan pada awal tahun ini dirinya mengatakan hanya punya waktu tersisa selama satu tahun.
(sry)