Jakarta, CNN Indonesia —
Israel mengingatkan pasukan Hamas agar segera menyerahkan tiga sandera hidup-hidup pada akhir pekan ini. Jika tidak, Israel mengancam akan kembali menyerang warga di Jalur Gaza.
Dilansir AFP, Kamis (13/2), berbagai sumber informasi menyebut bahwa Hamas menilai Israel telah melanggar perjanjian gencatan senjata. Karena itu, mereka tidak mau menyerahkan sandera pada Sabtu (15/2) sesuai rencana.
Namun, juru bicara Hamas Abdel Latif al-Qanou menegaskan mereka ingin melakukan gencatan senjata dan berharap perjanjian dipatuhi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami ingin melakukan (gencatan senjata) dan mewajibkan pendudukan (Israel) untuk sepenuhnya mematuhi perjanjian,” kata Abdel Latif al-Qanou.
Hamas mengatakan tetap berkomitmen untuk melaksanakan pertukaran sandera berikutnya sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Sementara itu, Israel mengancam akan melanjutkan serangan militer di Gaza jika Hamas tak mau menyerahkan sandera.
“Jika ketiga orang tidak dibebaskan, jika Hamas tidak mengembalikan sandera kami, gencatan senjata akan berakhir paling lambat Sabtu siang,” kata juru bicara pemerintah Israel David Mencer.
Sementara itu, di perbatasan Rafah dengan Gaza, terlihat deretan buldoser berbaris dan menunggu untuk memasuki wilayah Palestina.
Media pemerintah Mesir mengatakan peralatan berat dan truk yang membawa tenda pengungsian itu siap masuk, tetapi Israel mengatakan mereka tidak diizinkan masuk melalui perbatasan Rafah.
Hamas pun menuduh Israel menahan pengiriman alat berat yang dibutuhkan untuk membersihkan sejumlah besar puing yang berserakan di Gaza.
Trump ancam Hamas
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga memperingatkan bahwa akan ada “neraka” pada pekan ini jika Hamas tidak membebaskan sandera yang tersisa hingga Sabtu siang.
Jika pertempuran berlanjut, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan perang baru nanti tak akan berakhir sampai Hamas kalah dan semua sandera dibebaskan.
“Ini juga akan memungkinkan terwujudnya visi Presiden AS Trump untuk Gaza,” kata Katz.
Perang antara Hamas dan Israel telah berlangsung sejak Oktober 2023. Adapun gencatan senjata tahap pertama dimulai pada 19 Januari 2025.
Saat ini, kedua pihak tengah membahas soal gencatan senjata tahap kedua. Namun, Hamas dan Israel saling menuduh adanya pelanggaran perjanjian gencatan senjata.
(tsa/tsa)