Thursday, March 13, 2025
HomeInternasionalHamas Tegaskan Siap Gencatan Senjata Permanen dengan Israel

Hamas Tegaskan Siap Gencatan Senjata Permanen dengan Israel


Jakarta, CNN Indonesia

Hamas mengatakan siap untuk menyelesaikan ‘tahap-tahap yang tersisa’ dari kesepakatan gencatan senjata denganĀ Israel di Gaza, Sabtu (1/3).

Gencatan senjata tahap pertama antara HamasĀ dan Israel hampir berakhir dengan ketidakpastian atas langkah-langkah selanjutnya.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami menegaskan keinginan kami untuk menyelesaikan tahap-tahap yang tersisa dari perjanjian gencatan senjata, yang mengarah pada gencatan senjata yang komprehensif dan permanen, penarikan penuh pasukan pendudukan dari Jalur Gaza, rekonstruksi dan pencabutan pengepungan,” kata kelompok militan Palestina itu, mengacu pada ketentuan-ketentuan kesepakatan yang sebelumnya diuraikan oleh para mediator, dikutip dari AFP.

Hamas menyampaikan komentar mereka dalam sebuah surat untuk pertemuan puncak Liga Arab tentang Gaza yang akan diadakan pada hari Selasa.





BACA JUGA:   Tidak Ada Nama Google Dalam 10 Daftar Situs Paling Banyak Dikunjungi Di Dunia

Tahap pertama gencatan senjata Israel-Hamas akan berakhir pada Sabtu (1/3) waktu setempat, tetapi negosiasi pada tahap berikutnya, yang bertujuan untuk mengamankan gencatan senjata permanen, sejauh ini belum meyakinkan.

Gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari setelah lebih dari 15 bulan perang yang dipicu oleh serangan HamasĀ terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengirimkan perwakilan ke Kairo, Mesir. Mediator asal Mesir menyatakan pembicaraan intens gencatan senjata fase kedua telah dimulai.

Ia mengungkapkan pembicaraan dan negosiasi tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Israel, Qatar, dan Amerika Serikat

Namun hingga Sabtu, tidak ada tanda-tanda konsensus. Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan kelompok itu menolak “perpanjangan tahap pertama dalam formulasi yang diusulkan oleh pendudukan (Israel)”.

Ia meminta para mediator “untuk mewajibkan pendudukan untuk mematuhi perjanjian dalam berbagai tahapannya”.

Selama fase enam minggu awal, militan Gaza membebaskan 25 sandera yang masih hidup dan mengembalikan jenazah delapan orang lainnya ke Israel, sebagai imbalan atas ratusan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

BACA JUGA:   VIDEO: Sungai Beaver Meluap, Oklahoma AS Terendam Banjir

Sekjen PBB Antonio Guterres menyatakan bahwa gencatan senjata antara Israel dengan Hamas harus dipertahankan. Gutteres mengatakan gencatan senjata memungkinkan aliran bantuan yang lebih besar ke Gaza.

“Hari-hari mendatang sangat penting. Para pihak harus berusaha keras untuk menghindari kegagalan kesepakatan ini,” kata Guterres di New York.

Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan negaranya lebih memilih skenario membebaskan lebih banyak sandera dengan perpanjangan gencatan senjata fase pertama ketimbang masuk ke fase kedua.

Dari 251 sandera yang ditawan selama serangan Hamas, 58 masih ditahan di Gaza, termasuk 34 yang menurut militer Israel telah tewas.

Sementara itu di sisi lain, Hamas, terus mendesak agar gencatan senjata fase kedua dimulai.

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah melontarkan gagasan bagi Amerika Serikat untuk “mengambil alih” Gaza.

Trump mengusulkan warga Palestina dipindahkan ke tempat lain. Namun, gagasan tersebut ditolak oleh Palestina sendiri serta negara tetangga Mesir dan Yordania.

Mantan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada bulan Januari mengatakan Gaza harus berada di bawah yurisdiksi Otoritas Palestina, yang saat ini memiliki kendali administratif sebagian di Tepi Barat yang diduduki.

BACA JUGA:   Hasil Liga Voli Korea: Megawati 16 Poin, Red Sparks Gusur Hillstate

Blinken mengatakan sejumlah negara yang tidak disebutkan namanya telah menawarkan untuk mengirim pasukan dan polisi ke Gaza pascaperang.

(fra/fra/afp)


[Gambas:Video CNN]



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER