TANJUNGPINANG – Memasuki Malam ke-25 Ramadhan, Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad menghadiri sekaligus menutup kegiatan Tadarus Al-Qur’an bulan Ramadan 1446 H/2025 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Tanjungpinang, Senin (24/3).
Tadarus Al-Qur’an yang dimulai sejak awal Ramadan ini dilaksanakan dalam rangka menyemarakkan bulan suci dan telah menjadi tradisi tahunan RRI Tanjungpinang. Sebanyak ±18 Qori dan Qoriah yang tergabung dalam Ikatan Persaudaraan Qori dan Qoriah (IPQOH) Kota Tanjungpinang secara bergantian membacakan ayat-ayat suci di ruang studio integrasi LPP RRI Tanjungpinang.
Dalam sambutannya, Gubernur Ansar Ahmad mengapresiasi komitmen LPP RRI Tanjungpinang yang secara konsisten menyelenggarakan tadarus Al-Qur’an secara langsung melalui siaran di Programa 1 FM 98.3 MHz.
“Saya sangat mengapresiasi LPP RRI yang setiap tahun melaksanakan tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadan. Dengan mensyiarkan Al-Qur’an, kita bisa membawa ketenangan hati dan kedamaian bagi masyarakat,” ujar Gubernur Ansar.
Lebih lanjut, Gubernur Ansar berharap RRI dapat terus mengembangkan program-program yang mampu membangun kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam syiar Al-Qur’an.
“Semoga apa yang kita lakukan ini menjadi amal ibadah yang diterima di sisi Allah SWT, dan yang mendengarkan juga mendapatkan pahala,” harapnya.
Sementara itu, Kepala LPP RRI Tanjungpinang, Nenny Afrantiny, menyampaikan bahwa khataman Al-Qur’an 1446 H/2025 ini merupakan yang ke-33 sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 1992.
“Alhamdulillah, tahun ini menjadi khataman yang ke-33 di LPP RRI Tanjungpinang. Kami bersyukur atas dukungan semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini,” kata Nenny.
Menurut Nenny, RRI Tanjungpinang merupakan salah satu stasiun RRI di Indonesia yang masih konsisten menyiarkan tadarus Al-Qur’an secara live kepada pendengar, khususnya di ibu kota Provinsi Kepri.
“Kegiatan khatam Qur’an ini memiliki keistimewaan tersendiri di bulan Ramadan, menjadi ladang pahala bagi kita semua,” tambahnya.
Nenny pun berharap tradisi tadarus ini dapat terus dipertahankan di masa mendatang. Selain itu, ia juga menyampaikan permohonan maaf jika selama pelaksanaan terdapat kesalahan dalam pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an. (Ky)
