Wednesday, March 26, 2025
HomeInternasionalSerangan Udara Junta Militer Hantam Klinik di Myanmar, 11 Orang Tewas

Serangan Udara Junta Militer Hantam Klinik di Myanmar, 11 Orang Tewas


Jakarta, CNN Indonesia

Serangan udara junta Myanmar di sebuah klinik darurat desa terpencil menewaskan 11 orang, termasuk seorang dokter dan istrinya.

Dilansir AFP, Senin (24/3), penduduk setempat mengatakan serangan udara pada Sabtu pagi menghantam desa Hnan Khar di wilayah barat Magway, di zona yang saat ini dikuasai oleh pasukan antikudeta.

“Pesawat itu terbang sangat rendah dan saya mendengar ledakan bom yang keras ketika kami bersembunyi,” ujar seorang penduduk desa pada Minggu, yang berbicara dengan syarat anonim.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ketika saya pergi untuk membersihkan daerah itu, saya hanya melihat potongan-potongan tubuh manusia,” tambahnya. “Rasanya mengerikan melihatnya dan pikiran saya masih belum jernih dari gambar itu.”





Saksi mata dan seorang pria kedua dari daerah setempat mengatakan seorang dokter dan istrinya termasuk di antara 11 orang yang tewas ketika ledakan itu menghancurkan sebuah klinik darurat yang dibuka di sebuah rumah.

BACA JUGA:   9 Polisi Tewas Akibat Serangan Gengster di Pakistan

“Militer menyerang lebih sering dengan serangan udara dalam beberapa bulan terakhir dan semua warga sipil sangat takut,” ujar penduduk setempat, yang juga berbicara dengan syarat anonim pada Senin kemarin.

Juru bicara militer Myanmar tidak dapat dihubungi AFP untuk dimintai komentar.

Kudeta militer tahun 2021 menjerumuskan Myanmar ke dalam perang saudara yang pecah antara junta, gerilyawan antikudeta, dan kelompok etnis bersenjata yang terjebak dalam kebuntuan mematikan.

Militer Myanmar memang menderita kerugian teritorial yang menyakitkan. Namun, sejumlah analis menilai angkatan udaranya yang kuat, yang tetap berada di udara dengan dukungan teknis Rusia, menjadi kunci untuk menjaga musuh-musuhnya tetap terkendali.

Berdasarkan organisasi nirlaba Armed Conflict Location and Event Data (ACLED), jumlah serangan udara militer terhadap warga sipil meningkat dari tahun ke tahun selama perang saudara, dengan hampir 800 serangan pada 2024.

Angka itu lebih dari tiga kali lipat dari tahun sebelumnya dan ACLED memperkirakan junta akan terus mengandalkan serangan udara lantaran “mendapat tekanan militer yang meningkat di darat”.

BACA JUGA:   Trump soal Caplok Greenland: Saya Pikir Itu Akan Terjadi

(sfr)


[Gambas:Video CNN]



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER