Bisnis.com, JAKARTA — Berita pilihan Bisnis Indonesia Premium edisi Senin (19/5/2025) mulai dari Himbara menadah cuan dari dividen BRIS, Lo Kheng Hong memborong beberapa saham, hingga investor institusional di saham Antam (ANTM).
1. BMRI, BBNI, dan BBRI Bersiap Menadah Cuan Ratusan Miliar dari Dividen BSI (BRIS)
Di tengah fluktuasi harga emas, sejumlah investor di jajaran pemodal teratas PT Aneka Tambang Tbk. tetap agresif memborong saham emiten tambang emas milik BUMN berkode ANTM tersebut.
Sebut saja BlackRock. Berkaca pada data Bloomberg, perusahaan investasi multinasional AS dan merupakan pengelola aset terbesar di dunia itu terpantau melepas 6,42 juta lembar saham pada April 2025, sehingga jumlahnya susut dari 268,09 juta saham pada Maret 2025 menjadi 261,66 juta lembar saham pada April 2025.
2. Arus Premi Mengalir ke Luar Negeri, Reasuransi Indonesia Butuh Investor Global
Indonesia dihadapkan pada tantangan serius dalam neraca transaksi reasuransi. Selama tiga tahun terakhir, angka defisit terus melebar akibat dominasi premi yang mengalir ke luar negeri tanpa ada arus balik yang signifikan.
Ketidakseimbangan ini tak hanya membebani neraca pembayaran nasional, tetapi juga mencerminkan lemahnya posisi Indonesia dalam ekosistem reasuransi global. Sementara negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia berhasil menjelma sebagai pusat reasuransi internasional.
3. Parade Borong Saham Lo Kheng Hong BDMN, GJTL, hingga PGAS
Investor kawakan Lo Kheng Hong terpantau masih memperbesar kepemilikan di Bank Danamon (BDMN) hingga PGN (PGAS) pada periode berjalan 2025.
Gerak-gerik teranyar Lo Kheng Hong (LKH) terekam di PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN).
4. Gerak Lincah PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) Hadapi Pelemahan Harga Nikel
Pemain tambang nikel terintegrasi PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) berhasil menekan biaya operasional di tengah pelemahan harga nikel. Fokus ke produksi nickel ore atau bijih nikel juga akan mendukung kinerja ke depannya.
INCO sukses menerapkan pengendalian biaya pada saat harga nikel di London Metal Exchange (LME) terperosok sehingga memangkas rata-rata harga jual (ASP) perusahaan.
5. Jajaran Investor yang Tetap Agresif Memborong Saham ANTM saat Fluktuasi Harga Emas Antam
Anggota Himpunan Bank Milik Negara, yaitu Mandiri (BMRI), BNI (BBNI), dan BRI (BBRI) bersiap menadah cuan ratusan miliar dari dividen PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS).
BSI memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp1,05 triliun. Angka itu setara dengan Rp22,78 per saham.