TEMPO.CO, Jakarta – Sutradara kenamaan Garin Nugroho meluncurkan proyek film terbarunya di pasar Festival Film Cannes 2025. Kali ini, Garin bertindak sebagai penulis skenario dan produser untuk film Spirit of the Kantil atau Roh Kembang Kantil (judul lain: Bedoyo), yang disutradarai oleh sineas muda Razka Robby Ertanto. Proyek ini diproduksi oleh Summerland Film Production.
Lewat unggahan Instagram pribadinya pada Kamis, 22 Mei 2025, Garin menulis, “Oleh-oleh Cannes: Setelah membuat cerita film Marlina untuk Mouly Surya dan masuk Directors’ Fortnight Cannes (2017), kini punya cerita Roh Kembang Kantil untuk Robby. Memberi cerita film harus menemukan sutradara yang tepat sesuai karakter cerita.”
Roh Kembang Kantil Cerita Jawa yang Sensual dan Mistis
Film ini merupakan drama sensual yang berakar pada tradisi mistik Jawa. Ceritanya berpusat pada tiga tokoh utama; Adista, perempuan kaya yang menguasai seni gaib melalui bunga kantil. Citresa, penari bedoyo yang lahir di bawah pohon kantil dan Kripala, suami Citresa yang juga seorang komposer yang tengah berjuang. Ketika Adista menarik Citresa masuk ke dalam dunia ritual dan upacara kuno, hubungan mereka semakin erat, sementara Kripala dilanda cemburu dan amarah.
Dikutip dari Variety, Robby mengatakan, “Saya membayangkan Spirit of the Kantil sebagai sebuah mantra dalam bahasa tradisi, mistisisme, dan hasrat. Film ini berakar pada dunia esoterik dari ritual dan metafisika Jawa, dan menjadi eksplorasi atas kekuatan yang mengatur kecantikan dan kepemilikan.” Ia juga menyampaikan bahwa dalam film ini, yang sakral dan yang erotik bukanlah dua dunia yang terpisah, tapi saling terjalin.
Jejak Karya dan Kolaborasi
Nama Robby Ertanto mulai mendapat sorotan setelah filmnya Yohanna menyapu bersih penghargaan utama di Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2024. Film tersebut memenangkan kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Storytelling Terbaik, Sinematografi Terbaik, serta Penampilan Terbaik untuk Laura Basuki, Kirana Putri Grasela, dan Iqua Tahlequa. Selain Yohanna, Robby juga menyutradarai Midnight in Bali (2025), yang ditayangkan di Festival Film Rotterdam.
Sementara itu, Garin Nugroho dikenal luas lewat karya-karya seperti Serambi (2005), Opera Jawa (2006), dan film terbarunya Samsara (2024). Film-filmnya telah diputar di berbagai festival internasional bergengsi seperti Cannes, Venesia, dan Berlin. Sebagai produser, Garin juga terlibat dalam proyek film seperti Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017) karya Mouly Surya dan Yang Terlihat dan Tak Terlihat (2017) karya Kamila Andini.
Menurut laporan Variety, Garin menyampaikan bahwa proyek ini juga merupakan bentuk refleksi terhadap kondisi sosial saat ini. Ia mengatakan bahwa secara paradoks, Indonesia di era 1950-an, yang sering dianggap tradisional justru menunjukkan penghormatan lebih besar terhadap ekspresi diri dan fluiditas gender dibanding norma sosial masa kini.
Roh Kembang Kantil akan diproduksi dengan struktur pembiayaan campuran, mencakup modal swasta, hibah film, dan kerja sama internasional. Biaya pengembangan film diperkirakan mencapai US$ 30 ribu atau sekitar Rp 489 juta dengan total anggaran produksi sekitar US$ 1 juta atau sekitar Rp 16 miliar. Proses syuting direncanakan mulai pada Januari 2027.