Monday, December 8, 2025
HomeHiburanCerita di Balik Penciptaan Lagu Hey Jude The Beatles Karya Paul McCartney

Cerita di Balik Penciptaan Lagu Hey Jude The Beatles Karya Paul McCartney

TEMPO.CO, Jakarta Hey Jude merupakan salah satu lagu paling dikenal dari The Beatles, dan menjadi salah satu karya penting dalam katalog musik Paul McCartney. Dirilis pada tahun 1968, lagu ini tidak hanya meraih kesuksesan komersial, tetapi juga menyimpan kisah personal yang melibatkan dinamika internal band serta kehidupan pribadi para anggotanya.

Dikutip dari laman Youobserver dan iheart.com, lagu ini ditulis oleh Paul McCartney pada masa ketika John Lennon, rekan satu bandnya, tengah mengalami perubahan besar dalam kehidupan pribadi. Pada saat itu, Lennon memulai hubungan dengan seniman Jepang Yoko Ono, setelah menghadiri pameran seni yang digelar Ono di Indica Gallery, London. Hubungan keduanya berkembang dengan cepat dan berujung pada perpisahan Lennon dengan istrinya, Cynthia Lennon, serta menjauh dari putra mereka, Julian, yang masih berusia lima tahun.

Perubahan tersebut menimbulkan dampak emosional tidak hanya bagi keluarga Lennon, tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya, termasuk McCartney. Meskipun hubungan profesional dan pribadi Lennon dengan Cynthia berakhir, McCartney merasa tidak nyaman untuk begitu saja mengabaikan keberadaan Cynthia dan Julian. Ia memutuskan untuk mengunjungi mereka di Kenwood, tempat tinggal keluarga Lennon sebelumnya, sebagai bentuk solidaritas.

BACA JUGA:   Pelaku Penganiayaan Mahasiswa Koas Minta Maaf pada Korban

Dalam perjalanan menuju rumah Cynthia, McCartney mulai menyusun lirik lagu yang awalnya ditujukan untuk memberikan semangat kepada Julian. Ia memulai dengan frasa “Hey Jules,” yang kemudian diubah menjadi Hey Jude karena terdengar lebih pas secara musikal. Lagu ini dimaksudkan sebagai bentuk dukungan emosional terhadap Julian, yang pada saat itu sedang berusaha menyesuaikan diri dengan kenyataan baru dalam keluarganya.

Melodi dan lirik Hey Jude dibangun dengan pesan optimisme dan penghiburan. Lirik seperti “Hey Jude, don’t make it bad / Take a sad song and make it better” dimaksudkan sebagai ajakan kepada Julian untuk tidak terlalu larut dalam kesedihan, dan untuk melihat ke depan. Pesan ini diperkuat dengan baris lain yang cukup dikenal: “The movement you need is on your shoulder.” McCartney sendiri sempat menganggap lirik tersebut tidak cukup kuat, namun John Lennon menolak usulan untuk menghapusnya, menyebutnya sebagai bagian terbaik dari lagu tersebut.

Walaupun McCartney menjelaskan bahwa lagu ini merupakan bentuk empatinya kepada Julian, Lennon menafsirkan makna lain dari lagu tersebut. Dalam wawancara dengan jurnalis David Sheff, Lennon menyatakan bahwa ia merasa lagu itu seolah menjadi pesan yang ditujukan kepadanya. Menurutnya, lirik tersebut menggambarkan konflik emosional yang dirasakan McCartney saat Lennon mulai menjalin hubungan dengan Yoko Ono dan perlahan menjauh dari grup.

BACA JUGA:   Sinopsis 4 Episode The Tyrant, Tayang Mulai 14 Agustus 2024

Terlepas dari berbagai interpretasi yang muncul, Hey Jude diterima dengan sangat baik oleh publik dan menjadi salah satu single terlaris di Inggris pada tahun 1968. Lagu ini juga menempati peringkat teratas di tangga lagu berbagai negara lainnya, dan dikenal luas sebagai salah satu karya pop-rock paling berpengaruh pada dekade tersebut.

Namun, hubungan Julian Lennon dengan lagu ini tidak sepenuhnya positif. Dalam sebuah wawancara dengan Bill Maher, Julian menyebut bahwa meskipun ia menghargai niat baik McCartney, lagu tersebut mengingatkannya pada masa sulit ketika ayahnya meninggalkan keluarganya. Ia menggambarkan hubungannya dengan lagu tersebut sebagai “cinta dan benci”, karena mengandung memori yang pahit.

Tindakan McCartney dalam konteks ini tidak berhenti pada penciptaan lagu. Bertahun-tahun kemudian, ketika Julian harus menghadapi proses hukum panjang untuk mendapatkan bagian dari warisan ayahnya, McCartney turut membantu. Beberapa barang milik John Lennon yang sempat dilelang, termasuk surat-surat pribadi antara Lennon dan Julian, dibeli oleh McCartney dan kemudian dikembalikan kepada Julian. 

BACA JUGA:   Bikin Geger, Australia U-23 Bantai Mariana Utara 14-0

Pada 18 Juni 2025, Paul McCartney berulang tahun ke-83. Hingga sekarang karya-karyanya masih relevan dan didengar ribuan orang di platform musik seluruh dunia. 

Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER