TEMPO.CO, Bandung– Pameran bersama karya seni berjudul Angkat menjadi pembuka acara tahunan Bandung Art Month yang ke-8. Berlangsung di Grey Art Gallery Jalan Braga, pameran itu digelar sejak 25 Juli hingga 31 Agustus 2025.
Pilihan Editor: Bandung Art Month 2024 Ditandai Gelaran 3 Pameran Serentak di Grey Art Gallery
Pameran Menuju Perayaan 10 Tahun Skena Seni Bandung
Menurut kurator, Rifky Effendy, pameran itu menjadi pengingat sekaligus undangan untuk mempersiapkan perayaan satu dekade perubahan medan sosial seni di Bandung, skena seni Bandung. “Maupun cara Bandung untuk mewujudkan kemajuan seni rupa Indonesia,” katanya Selasa, 29 Juli 2025. Bandung Art Month (BAM) sendiri akan berlangsung 24 Agustus-24 September 2025.
Penyelenggara pameran Angkat menghadirkan 44 seniman lintas generasi dengan perspektif dan pendekatan berbeda. Lewat undangan terbuka, dipilih 30 seniman muda yang berusia 21-31 tahun. Selain karya seni, ikut dipajang pula teks-teks pernyataan para seniman yang telah lama berkecimpung di dunia seni rupa Bandung.
Ajak Seniman Punya Nama
Panitia juga mengundang sejumlah seniman terkenal untuk berpartisipasi. Asmudjo Jono Irianto misalnya, memamerkan karya-karya patung telanjang yang berwujud dan seukuran orang. Sementara Herry Dim menampilkan karya Wayang Motekar yang bisa dipakai untuk pertunjukan. Kemudian Actmove menyuguhkan gambar, lukisan, dan karya instalasi seni.
Kreasi lain yang mencuri perhatian yaitu dari kelompok REEXP, singkatan dari Recycle-Experience. Senimannya adalah pasangan Evan Deiyananda dan Attina Nuraini yang menggunakan dalam keseharian lalu dipakai ulang sebagai karya seni. Judulnya antara lain “When Super Meet Hero”, kemudian “Journey, Fiction & Reality”, serta “Dunia dalam Cermin #1”.
Tentang Bandung Art Month
Bandung Art Month yang diselenggarakan rutin setiap tahun sejak 2018 diinisiasi oleh para seniman, akademisi, dan kurator seni yang membentuk Bandung Connex. Penyelenggaran Bandung Art Month 2025 ditujukan sebagai persiapan acara satu dekade pada 2027. “Sebagai masa persiapan bagi kegiatan pameran, diskusi, interaksi, dan kolaborasi seni yang lebih apik dan epik,” kata Rifky.
Karena itu, tajuk Angkat jadi pilihan bermakna dari bahasa Sunda yang berarti pergi atau meninggalkan suatu tempat ke lokasi lain. Adapun angkat dalam bahasa Indonesia artinya antara lain membawa ke atas atau meninggikan.
Selain di Grey Art Gallery, pameran karya seni lain yang sedang berlangsung yaitu pameran tunggal berjudul “Anatomi Mimpi” oleh Fahrurozi Ishak alias Ozimiyaki. Bertempat di Artspace lantai dua Hotel de Braga, pamerannya berlangsung dari 26 Juli hingga 26 September 2025. Hingga 3 Agustus, masih digelar pula karya fotografi tanpa kamera dalam pameran tunggal Iswanto Soerjanto yang berjudul “Purnama (dan) Tilem” di Galeri Orbital Dago Bandung.