PENYANYI Yura Yunita bakal merilis single bertajuk “Mau Jadi Apa?” di semua platform digital pada Rabu, 12 November mendatang lewat label rekaman Merakit. Perempuan berusia 34 tahun ini mencoba secara puitis merepresentasikan keresahan universal yang sering dirasakan manusia.
Single ini pun menjadi lanjutan perjalanan Yura dalam proses penggarapan menuju album studio keempatnya. Pada Februari lalu, Yura juga telah merilis single “Tanda” sehingga “Mau Jadi Apa?” merupakan single keduanya di tahun ini.
Yura kembali bekerjasama dengan Donne Maula dalam proses penggarapan single ini serta menunjukkan eksplorasi musiknya selama lebih dari satu dekade berkarya. Saat “Tanda” terdengar lebih kalem, “Mau Jadi Apa?” justru menggunakan materi aransemen yang bernuansa keroncong.
“Lagu ini adalah bentuk puitis untuk keberanian yang tidak terburu-buru, dan percaya bahwa jawaban terbaik akan datang seiring kita membiarkan diri tumbuh dari hati,” katanya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Selasa, 4 November 2025.
Merayakan Ketidakpastian Hidup
Yura dan Donne menggubah lirik yang mempertanyakan proses dan ketidakpastian dalam kehidupan. “Semoga lagu ini bisa jadi soundtrack teman-teman pendengar untuk bisa menikmati proses dan merayakan ketidakpastian hidup yang bukan hanya mengejar kemenangan,” kata Donne Maula.
Yura mengatakan lagu ini sebagai pengingat dirinya atas pertanyaannya terhadap kehidupan tak melulu memiliki jawaban instan. “Terkadang kebahagiaan sejati kita temukan pas kita membiarkan diri mengikuti intuisi jadi mengalir saja tanpa melihat bayangan ekspektasi dunia,” ujarnya.
Lewat karya terbarunya ini Yura menunjukkan sisi kepribadiannya yang memiliki sisi bahagia dan sederhana, alih-alih sendu melulu seperti lagu-lagu sebelumnya di Tutur Batin (2021). Sisi Yura ini, semakin mempererat kedekatannya dengan para pendengarnya.
“Senang banget rasanya kalau aku bisa jadi bagian dari hiburan teman-teman. Mereka juga banyak menginspirasi aku dan humornya kadang bikin meringankan beban dalam menjalani rutinitas sehari-hari,” kata Yura.
Sementara “Tanda” sebelumnya juga membahas soal pencarian makna kehidupan di tiap individu. Namun gubahan aransemennya yang lebih minimalis dan menonjolkan vokal, Yura menyatukan suaranya dengan lirik yang merefleksikan seorang manusia dalam mencari sebuah makna hidup.
Pilihan Editor: Yura Yunita Naik Naga di Pagelaran Sabang Merauke 2025
