Friday, December 19, 2025
HomeNasionalBRI Insurance Tanam 50 Ribu Pohon Pencegah Erosi di Bogor

BRI Insurance Tanam 50 Ribu Pohon Pencegah Erosi di Bogor

INFO TEMPO — BRI Insurance menanam lebih dari 50 ribu bibit pohon nilam, pohon buah, dan berbagai jenis pohon pencegah erosi di lahan seluas 1,5 hektare di Cigombong, Bogor, Jawa Barat, Senin, 8 Desember 2025. Lahan tersebut dikelola Yayasan Konservasi dan Inovasi Alfatih.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen BRI Insurance dalam memperkuat penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) melalui program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang lingkungan.

CEO BRI Insurance Budi Legowo mengatakan penanaman pohon tersebut diharapkan memberi dampak nyata dalam menghadapi perubahan iklim, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan.

“Pohon nilam merupakan tanaman atsiri bernilai ekonomi. Pohon buah serta jenis pohon keras lainnya memiliki fungsi pencegah erosi,” kata Budi. Program ini juga diharapkan memberi manfaat langsung bagi masyarakat sekitar, terutama dalam praktik menjaga lingkungan secara berkelanjutan.

Kawasan Cigombong berada di lereng Gunung Salak dan Gunung Gede. Wilayah ini memiliki karakteristik tanah yang rentan terhadap erosi, longsor, dan penurunan kualitas tanah akibat curah hujan tinggi, kemiringan lahan, serta minimnya vegetasi penahan tanah. Aktivitas manusia, seperti pembukaan lahan, pertanian intensif, dan pembangunan tanpa pendekatan konservasi, turut memperparah kondisi tersebut.

BACA JUGA:   Reaksi Jay Idzes Usai Cetak Gol Saat Venezia Kalah dari Brescia

Ketua Yayasan Konservasi dan Inovasi Alfatih Indra Gunawan mengapresiasi kegiatan penanaman pohon yang dilakukan BRI Insurance. Ia menilai bantuan bibit tersebut relevan dengan kebutuhan kawasan.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada BRI Insurance yang telah memberikan bantuan berupa bibit pohon nilam, pohon buah, dan pohon jenis keras lain untuk pencegah erosi dan longsor. Semoga ke depannya dapat membuahkan hasil dan dinikmati masyarakat sekitar,” ujar Indra.

Yayasan Konservasi dan Inovasi Alfatih menilai tanaman nilam memiliki potensi besar sebagai sumber pendapatan masyarakat. Minyak atsiri yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk berbagai industri, termasuk pangan dan farmasi.

Kepala Alfatih Atsiri Research & Development Yayasan Konservasi dan Inovasi Alfatih, Iwan Parta, mengatakan bantuan ini akan memperkuat riset, pengembangan pembibitan, serta peningkatan kapasitas masyarakat dalam budidaya tanaman atsiri.

Dengan dukungan program CSR BRI Insurance, kami semakin optimistis dapat menghadirkan model pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi dengan konservasi hutan,” kata Iwan. (*)

Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER