Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Haiti menjadi sorotan usai gangster terlibat bentrok dengan pasukan keamanan hingga memicu darurat nasional.
Pekan lalu, pemimpin geng kriminal Barbeque Jimmy Cherizier menyerukan para gangster mengambil semua tindakan untuk menggulingkan Perdana Menteri Ariel Henry.
“Kami mengumumkan bahwa semua kelompok bersenjata akan bertindak agar Perdana Menteri Ariel Henry mundur,” kata Cherisier dalam sebuah video dikutip AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gangster itu kemudian melakukan serangan dan bentrok dengan pasukan Haiti.
Rentetan serangan ini terus berlanjut dan menimbulkan gejolak di Haiti. Berikut rangkuman bentrok hingga situasi terkini di negara Karibia itu.
PM Haiti kabur
PM Ariel Henry tak muncul di publik saat serangan terjadi. Dia bahkan sempat dikabarkan ‘menghilang.’
Sejumlah laporan menyebutkan dia kabur ke luar negeri untuk menggalang dukungan.
Pada Selasa (5/3), Henry disebut mendarat di San Juan, Puerto Rico usai ditolak mendarat di Republik Dominika.
Hingga kini, tak ada informasi kapan dan bagaimana Henry akan kembali ke Haiti.
Ribuan narapidana kabur
Pada Sabtu (2/3) malam, Cherizier dan gengnya menyerang penjara. Imbas aksi mereka, ribuan narapidana kabur dan banyak korban tewas.
Al Jazeera melaporkan lebih dari 4.000 tahanan kabur dari penjara di Haiti.
Anggota Jaringan Nasional untuk Pertahanan Hak Asasi Manusia Pierre Esperance menyatakan banyak korban tewas imbas serbuan gengster di salah satu penjara.
Di penjara lain, banyak pula narapidana yang melarikan diri.
Namun, Esperance tak bisa memberi rincian jumlah pasti tahanan yang kabur. Dia hanya mengatakan terdapat 1.450 narapidana di penjara kedua.
Pemerintah Haiti mengklaim polisi telah berusaha menghalau serangan geng terhadap penjara.
Darurat nasional
Keesokan harinya yakni pada Minggu (3/3), pemerintah Haiti mendeklarasikan status darurat nasional.
Menteri Keuangan sekaligus pelaksana tugas (plt) Perdana Menteri Patrice Boisvert mengatakan status darurat akan berlaku selama 72 jam dan aturan jam malam.
Dia juga meminta polisi segera menangkap gangster dengan cara apapun sesuai hukum.
Sabotase pelabuhan utama
Geng kriminal yang dipimpin Cherisier terus melakukan kerusuhan dan menyabotase sejumlah fasilitas umum.
Pelabuhan utama Haiti terpaksa ditutup pada Kamis (7/3) kemarin.
Satu-satunya operator di pelabuhan Port Au Prince, Caribbean Port Service, menyatakan sabotase dan vandalisme gangster sengaja dilakukan untuk menghentikan layanan publik.
RS nyaris lumpuh
Layanan kesehatan di Haiti nyaris lumpuh lantaran banyak rumah sakit yang tutup atau mengurangi layanan. Fasilitas kesehatan di negara itu berada dalam fase kritis usai kekurangan stok obat dan tak ada staf.
Tak hanya bertempur dengan pasukan, gangster juga membakar markas besar di ibu kota, Bas Peu de Chose. Mereka juga menghancurkan sejumlah kendaraan polisi.
(isa/dna)