Friday, May 23, 2025
HomeInternasionalWarga Israel Ngamuk, Desak Netanyahu Gencatan Senjata dengan Hamas

Warga Israel Ngamuk, Desak Netanyahu Gencatan Senjata dengan Hamas


Jakarta, CNN Indonesia

Sejumlah warga berdemo di ibu kota Israel, Tel Aviv, pada Senin (6/5) malam waktu setempat. Mereka menuntut Israel menerima kesepakatan gencatan senjata dengan HamasĀ dan menghentikan invasi di Rafah.

Para pedemo ini memblokir jalan-jalan di Ayalon, TelĀ Aviv. Beberapa tampak membawa foto kerabat mereka yang disandera Hamas dan lainnya menyerukan gencatan senjata segera.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sekarang waktunya setujui kesepakatan. Sekarang waktunya gencatan senjata,” teriak salah satu ibu sandera yang ikut demo, Einav Zangauker, dikutip Times of Israel, Senin (6/5).

Dia lalu berujar, “Kami tak ingin mereka melewatkan kesempatan malam ini.”

Para aktivis juga memblokir Jalan Begin di luar pintu masuk Kementerian Pertahanan Israel.

Protes terjadi setelah kelompokĀ Hamas menerima proposal gencatan senjata usulan mediator Qatar-Mesir, sementara Israel menolak.

BACA JUGA:   Israel Gempur Gaza, 37 Warga Palestina Dilaporkan Tewas

Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut proposal itu tak memenuhi “tuntutan wajib Israel.”

Di saat yang sama, kabinet perang Israel memutuskan dengan suara bulat melanjutkan serangan ke kota Rafah di Gaza selatan.

Sebelum menginvasi, pasukan Israel mengusir warga Rafah. Mereka meminta para warga pindah ke area Khan Younis.

Rencana Israel menginvasi Rafah sebetulnya mencuat sejak lama. Ini merupakan bagian target Netanyahu untuk memusnahkan Hamas.

Namun, banyak pihak menolak termasuk Amerika Serikat. Mereka menyebut operasi darat bisa memicu korban tewas lebih banyak dan kerusakan signifikan.

Invasi Rafah terjadi di tengah agresi Israel di Gaza sejak Oktober 2023. Selama agresi, mereka menggempur habis-habisan arga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian.

Hingga kini, korban tewas akibat agresi Israel mencapai lebih dari 34.000 jiwa, mayoritas anak-anak dan perempuan.

Ā 

(isa/dna)



Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER