Bisnis.com, DENPASAR – Perusahaan bank global, Standard Chartered Bank Indonesia menargetkan tahun ini dapat menyalurkan pembiayaan melalui fintech P2P lending sebesar Rp6,6 triliun.
Donny Donosepoetro, CEO Standard Chartered Bank Indonesia, mengatakan saat ini pihaknya sudah menjalin kemitraan dan menjadi lender pada delapan perusahaan fintech P2P lending.
Melalui delapan fintech P2P lending tersebut, perusahaan telah mencatatkan outstanding pinjaman sekitar US$200 juta, atau sekitar Rp3,3 triliun per kuartal I/2025.
“Target kita mungkin bisa sampai mininal dua kali daripada itu, [Rp6,6 triliun]. We have to double sampai akhir tahun, ini untuk yang P2P lending, digital loan kita sebutnya,” kata Donny saat berbincang dengan Bisnis di sela acara Asia Grassroots Forum 2025 di Nusa Dua, Bali, Kamis (22/5/2025).
Standard Chartered Bank Indonesia sendiri baru dua tahun merambah kerja sama ke segmen digital loan. Donny mengatakan bahwa dalam periode tersebut penerima pinjaman yang menjadi nasabah Standard Chartered Indonesia melalui fintech P2P lending sudah mencapai dua juta.
Dari portofolio pembiayaan via pinjaman online tersebut, sebesar 65% menyasar pelaku usaha perempuan. Sementara itu, dari 2 juta borrower tersebut sebesar 48% adalah masyarakat berpenghasilan di bawah Rp5 juta alias segmen usaha mikro.
Adapun pada akhir 2024 lalu Standard Chartered Bank Indonesia mengumumkan kerja sama pembiayaan kepada PT Amartha Mikro Fintech (Amartha) untuk komitmen pembiayaan sebesar Rp2 triliun kepada 400.000 pengusaha perempuan. Dari komitmen tersebut, telah tersalurkan pembiayaan sebesar Rp700 miliar kepada 90.000 pelaku usaha.
Bankir yang dianugerahi Raja Charles III sebagai Honorary Officer of the Most Excellent Order of the British Empire (OBE) tersebut mengatakan perusahaannya tidak berhenti hanya pada delapan fintech P2P lending saja, rencananya tahun ini perusahaan akan menambah jumlah kemitraan.
“Ini salah satu mekanisme yang paling tepat untuk bank-bank seperti kami, bank global yang biasanya tidak punya jaringan ke seluruh wilayah Indonesia. Tapi dengan itu [kerja sama P2P lending], kami bisa mencakup seluruh Indonesia,” tandasnya.