Bisnis.com, JAKARTA– Emiten Grup MNC milik konglomerat Harry Tanoesoedibjo, PT MNC Digital Entertainment (MSIN) terus memperluas ekosistem hiburan digitalnya dengan strategi multi-segmen yang mencakup konten, multi-channel network (MCN), agensi, dan layanan OTT lewat RCTI+, Vision+.
Sepanjang Semester I/2025, MSIN telah membukukan pendapatan Rp1,87 triliun atau tumbuh 14,7 YoY, dengan kontribusi 49% berasal dari Konten & IP yang ditopang oleh perpustakaan lebih dari 300 ribu jam konten digital.
Selain itu, Tim Analis BRI Danareksa Sekuritas dalam riset terbarunya mencatatkan, MSIN juga memanfaatkan kompleks produksi Movieland seluas 21 hektar, yang hingga kuartal II/2025 telah menghasilkan lebih dari 1.200 episode dengan efisiensi biaya sekitar 20%.
Adapun pendapatan langganan menunjukkan momentum kuat, dalam hal ini meningkat dari kontribusi 10% pada 2022 menjadi 20% di Semester I/2025.
“Menegaskan OTT sebagai penggerak utama pertumbuhan. Namun, pertumbuhan OTT bersifat siklikal, sehingga diversifikasi portofolio MSIN menjadi kunci untuk mengurangi volatilitas,” tulisnya dalam riset dikutip Minggu (5/10/2025).
RCTI+ dan Vision+ telah mengumpulkan 4,1 juta pelanggan serta 33,4 juta pengguna terdaftar, menempatkannya mendekati tiga besar OTT di Indonesia. Dibandingkan dengan Vidio kurang lebih 4,7 juta, Viu (~4,6 juta), dan Netflix (~4,2 juta).
Pada paruh pertama tahun ini, pendapatan dari langganan mencapai Rp398 miliar, yang berarti ARPU sekitar Rp16.200/bulan, lebih rendah dari harga paket entry-level Rp20.000.
“Kami melihat diskon ini mencerminkan sifat konsumsi yang siklikal, di mana banyak pengguna hanya berlangganan selama acara unggulan, terutama pertandingan sepak bola nasional,” jelasnya.
Ke depannya, platform OTT berupaya memperkuat portofolio konten dan mengamankan hak siar tambahan, sekaligus mendorong pertumbuhan pelanggan melalui bundling dengan operator seluler (MNO) dan ISP, yang diharapkan dapat meningkatkan loyalitas pengguna dan mendukung peningkatan ARPU.
Selain itu, RUPSLB MSIN telah menyetujui private placement hingga 6,07 miliar saham baru. Dengan asumsi harga pelaksanaan Rp525/saham (harga penutupan 30 September 2025), perusahaan berpotensi meraup sekitar Rp3,2 triliun, yang akan diarahkan untuk mendukung produksi & distribusi konten, ekspansi MCN dan agensi, serta memperkuat platform OTT.
“MSIN juga menunjuk strategic advisor yang berpengalaman di Disney+ dan TikTok, menghadirkan keahlian global untuk mendukung ekspansi internasional dan kemitraan strategis,” jelasnya.