BAND post-rock asal Bekasi, The Trees and The Wild, kembali tampil di hadapan penggemarnya setelah hiatus sejak 2019. Tampil selama 45 menit di Synchronize Fest 2025, mereka membawa empat lagu dengan durasi yang panjang.
Penampilan The Trees and The Wild di District Stage pada Ahad, 5 Oktober 2025 di Jiexpo Kemayoran, memang digadang-gadang oleh si empunya acara sejak sebulan sebelumnya berlangsung gelaran. Namun kali ini, band yang terbentuk pada 2005 itu hanya tampil berdua oleh personel asli, yakni Remedy Waloni yang bermain gitar dan Andra Kurniawan bermain bass yang semulanya gitar.
Sementara Stella Gareth dan Reney Karamoy dari Scaller membantu pada vokal dan gitar. Dilengkapi dengan drummer Ho Usman Pranoto.
Tiga Lagu Pertama
Panggung yang gelap ala musik post-rock dan ambient dihadirkan dalam penampilan mereka. Synthesizer yang dimainkan Stella berpadu pada gitar Remedy, memainkan intro dari lagu “Zaman, Zaman”. The Trees and The Wild dengan hikmat memainkan lagu berdurasi tujuh menit 40 detik itu.
Penonton yang terkesima dengan lagu pertama mereka disajikan dengan lagu selanjutnya berjudul “Tuah/Sebak”. Suara Stella melengking diiringi dengan alunan gitar, bas, dan drum layaknya musik instrumental. Larik demi larik dinyanyikan oleh Stella, “Tuah kita sebak // Serah tanpa darah // Mimpi yang kalah // Anganmu yang pergi.”
Band post-rock asal Bekasi, The Trees and The Wild, tampil di District Stage Synchronize Fest 2025, di Jiexpo Kemayoran, Jakarta 5 Oktober 2025. Tempo/Martin Yogi Pardamean
Tak berhenti di situ, untuk lagu ketiga The Trees and The Wild membawakan lagu “Monumen”, sebuah lagu berdurasi enam menit 30 detik itu juga dibawakan dengan fokus. Lirik yang dinyanyikan Stella dan Remedy samar-samar di telinga penonton, namun nuansa ambient masih kental terasa.
Penutup yang Panjang
Kemudian untuk lagu penutup, mereka membawakan lagunya yang paling populer yakni “Empati Tamako”. Lagu ini yang paling panjang durasinya dibawakan pada malam ini, yakni 14 menit 30 detik. Namun semua penonton turut menyanyikan liriknya, juga mengikuti alunan melodinya yang berulang-ulang.
Keempat lagu yang dibawakan The Trees and The Wild berasal dari album yang sama berjudul Zaman, Zaman. Album itu dirilis pada 2016 silam, dan terhitung hanya beberapa kali dibawakan sebelum hiatus.
Penampilan mereka di Synchronize Fest menjadi pelepas rindu penggemarnya yang telah menantikan penampilan The Trees and The Wild, mengingat sempat adanya isu band post-rock itu telah bubar. Namun malam ini kembali menyapa penggemarnya.