KONFLIK internal tengah terjadi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU. Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya diminta untuk mundur dari jabatannya. Permintaan tersebut diketahui berdasarkan hasil kesimpulan rapat harian Syuriah PBNU yang digelar pada Kamis, 20 November 2025 di Hotel Aston Jakarta.
Mereka meminta Yahya Staquf mundur dalam waktu tiga hari ke depan sejak risalah rapat itu dibuat. Bila Yahya tidak mengundurkan diri hingga batas waktu yang telah ditentukan, Syuriah PBNU menyebut akan memakzulkan kakak dari mantan Menteri Agama Yaqut Cholil itu.
Upaya pemakzulan Yahya disebut berkaitan dengan hadirnya akademikus zionis, Peter Berkowitz dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional NU beberapa waktu lalu. Peter Berkowitz pernah menulis buku Israel and The Struggle Over The International Laws of War, yang berisi membela Israel terhadap pelbagai kritik hukum internasional.
Yahya Cholil Staquf adalah Ketua Umum PBNU masa khidmat 2022-2027. Ia terpilih dalam Muktamar ke-34 PBNU di Lampung pada 24 Desember 2021. Yahya merupakan putra seorang kiai besar NU yaitu K.H. M. Cholil Bisri. Ia merupakan keponakan dari ulama sekaligus penyair NU K.H. A. Mustofa Bisri dan kakak kandung dari mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Ia menghabiskan masa kecilnya di Pondok Pesantren milik keluarganya, Raudlatut Tholibin Rembang (Leteh), Rembang. Dia kemudian melanjutkan masa sekolah menengah di SMAN 1 Yogyakarta sekaligus mondok di Madrasah Al-Munawwir Krapyak, Kota Yogyakarta, asuhan Ali Maksum.
Tamat SMA, Yahya melanjutkan ke perguruan tinggi di Yogyakarta yaitu Universitas Gadjah Mada atau UGM. Ia belajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan mengambil jurusan Sosiologi. Setelah lulus, Yahya aktif di organisasi ekstra kampus Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI sebagai Ketua Komisariat Fisipol UGM pada 1986-1987.
Karier pria kelahiran 15 Februari 1966 ini di tingkat nasional mulai menonjol ketika ia dipercaya menjadi juru bicara Presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada 1999-2001. Peran itu makin memperkuat rekam jejaknya sebagai tokoh muda NU yang dekat dengan dunia kebijakan publik.
Adapun di PBNU, Yahya mengawali kiprahnya sebagai Katib ‘Aam pada periode 2015-2020. Pada Muktamar ke-34 NU di Lampung, ia terpilih sebagai Ketua Umum PBNU menggantikan Said Aqil Siroj yang telah menjabat selama dua periode. Ia terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2022-2027 setelah meraih 336 suara.
Pada 2018, ia diangkat oleh Presiden Joko Widodo sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Adapun di kancah global, Gus Yahya turut mendirikan Bait ar-Rahmah, sebuah institut berbasis di California yang fokus pada kajian Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam pada 2014. Ia juga terlibat dalam inisiatif bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat melalui Dewan Eksekutif Agama-Agama, hasil kerjasama antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Barack Obama.
Pilihan Editor: Â Cara Ormas Keagamaan Mengelola Konsesi Tambang

