Bisnis.com, MEDAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Utara (Sumut) mencatat pertambahan signifikan korban bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor seiring percepatan proses pencarian di lokasi terdampak.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan hingga Minggu (30/11/2025) korban meninggal dunia akibat bencana Sumut mencapai 216 orang.
“Data sementara per Minggu (30/11/2025) sore, jumlah korban yang ditemukan meninggal bertambah menjadi 216 jiwa,” ujar Sri Wahyuni.
Data sementara Pusdalops PB BPBD Sumut menyebut korban bencana hidrometeorologi di wilayah ini berdampak pada lebih dari 1,2 juta jiwa.Â
Hingga saat ini, 147 orang dilaporkan hilang. Sebanyak 602 jiwa mengalami luka-luka. Sedangkan hampir 582 ribu jiwa mengungsi akibat bencana yang terjadi bergantian sejak awal pekan ini.
Laporan Pusdalops PB BPBD Sumut pada Minggu sore juga mencatat tambahan wilayah terdampak bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor, hingga cuaca ekstrem di Sumut menjadi 18 dari 33 kabupaten/ kota.
Kabupaten yang terdampak bencana hidrometeorologi di Sumut yakni Kabupaten Nias, Asahan, Batu Bara, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Langkat, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Mandailing Natal.
Sementara kota yang terdampak bencana di akhir November 2025 ini yakni Kota Medan, Sibolga, Binjai, Tebing Tinggi, dan Padangsidimpuan.Â
Adapun Kabupaten Padang Lawas dilaporkan mengalami bencana kekeringan sejak Juli 2025.
(240)

