GUBERNUR Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan penyebab banjir rob di pesisir utara Jakarta dan Kepulauan Seribu, pada Jumat pekan lalu. Pramono mengatakan salah satu penyebab banjir rob itu adalah fenomena alam supermoon atau bulan purnama perige.
“Kemarin memang rob yang terjadi karena bulan supermoon. Jadi, supermoon itu bulan penuh,” kata Pramono dalam keterangan tertulis, pada Senin, 8 Desember 2025.
Pramono berujar, Pemerintah Provinsi Jakarta telah mengantisipasi banjir rob sejak dua bulan sebelumnya. Di antaranya dengan cara memantau ketinggian air laut secara rutin, menyiapkan pompa, serta menambal titik-titik tanggul yang bocor.
Ia mengatakan banjir rob masih berpotensi tejadi di Jakarta dalam beberapa bulan mendatang. Namun, kata dia, rob pada akhir pekan lalu itu merupakan periode puncak dari musim banjir kali ini.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mengklaim penanganan banjir rob merupakan salah satu prioritasnya sejak menjabat Gubernur Jakarta. “Sebenarnya kami sudah mengantisipasi sejak awal. Dalam 10 bulan pemerintahan yang saya pimpin, saya sudah langsung menjadikannya sebagai prioritas,” kata dia.
Ia melanjutkan, Pemerintah Provinsi Jakarta akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta PT Pelindo untuk mengantisipasi banjir rob berikutnya. Adapun pemerintah Jakarta sudah menyiapkan anggaran untuk melanjutkan pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di Pluit, Muara Angke hingga Kali Lencong pada tahun depan.
Banjir rob kembali melanda wilayah pesisir Jakarta pada Jumat, 5 Desember 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat sedikitnya enam rukun tetangga (RT) dan satu ruas jalan tergenang air hingga pukul 11.00 WIB di hari itu. Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta Mohamad Yohan mengatakan genangan air itu dipicu oleh kombinasi fenomena alam yang terjadi secara bersamaan.
Menurut Yohan, banjir rob dipengaruhi oleh pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase bulan purnama perige. Fenomena ini mengakibatkan permukaan air laut di pesisir utara Jakarta meningkat signifikan.
“Kenaikan tersebut membuat Pintu Air Pasar Ikan berada pada status bahaya atau siaga 1 sejak pukul 08.00 WIB,” kata Yohan, pada Jumat, 5 Desember 2025.
Genangan air terjadi di dua wilayah, yaitu di Kepulauan Seribu dan beberapa titik di Jakarta Utara. Di Kepulauan Seribu, air masuk ke dua RT di Kelurahan Pulau Panggang dengan ketinggian antara 10 hingga 15 sentimeter.
Sementara di Jakarta Utara, satu RT di Kelurahan Marunda dan tiga RT di Kelurahan Pluit tergenang dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter. Selain itu, ruas jalan R.E Martadinata yang berada di depan Jakarta International Stadium, Papanggo, Tanjung Priok juga turut terendam air dengan ketinggian hingga 40 sentimeter.
Dinda Shabrina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Panggung Citra Penunggang Bencana

