BATAMUPDATE.COM, TANJUNGPINANG – Pelataran Tugu Sirih, Tanjungpinang dibanjiri doa dan salawat dari ribuan warga Tanjungpinang dan sekitarnya, Minggu (19/11/2023). Doa dan salawat itu dikirimkan untuk warga Palestina yang sedang berjuang menghadapi serangan dari Israel.
Acara tersebut merupakan solidaritas rakyat Indonesia kepada bangsa Palestina dalam aksi damai. Kegiatan digagas oleh Forum Kemanusiaan Palestina Kepri ini bertajuk “Doa dan Sholawat Membasuh Luka Palestina”.
Selain berdoa dan bersalawat bersama, dalam aksi itu juga ditargetkan dapat mengumpulkan donasi Rp1 miliar untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Palestina. Masyarakat yang hadir pun berlomba-lomba memberikan donasi terbaiknya.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad didampingi Ketua TP PKK Kepri Dewi Kumalasari turut hadir. Sejumlah kepala daerah di Kepri di antaranya Bupati Karimun Aunur Rafiq, Bupati Bintan Roby Kurniawan dan Pj. Wali Kota Tanjungpinang Hasan juga turut hadir.
Aksi damai ini diisi oleh Syekh Taufiq Qosim Al ‘Iwadhy, juga turut hadir Ketua Panitia Ustaz Dedy Sanjaya, Tim Percepatan Pembangunan dan Para Kepala OPD Pemprov Kepri, para tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat, para pimpinan lembaga kemasyarakatan, organisasi Islam, dan Anggota BKMT se-Kepri.
Ansar dalam orasinya mengatakan aksi damai ini adalah bentuk rasa simpati yang mendalam terhadap warga Palestina. Ia mengatakan Palestina bagi Bangsa Indonesia adalah negeri yang sangat penting. Karena dalam sejarah kemerdekaan Bangsa Indonesia, Palestina adalah salah satu negara yang pertama kali mengakui Kemerdekaan Republik Indonesia.
Hal itudiumumkan oleh Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dan seorang saudagar kaya Palestina, Muhammad Ali Taher, pada 6 September 1944.
“Banyak korban di negeri yang sangat kita cintai, negerinya para nabi dan rasul. Maka kita bersama wajib melindunginya dengan doa-doa dari bibir kita yang tulus dan ikhlas,” ujarnya.
Ansar juga menegaskan bahwa perjuangan bangsa Palestina adalah perjuangan yang sah dan mulia untuk mencapai kemerdekaan, berdaulat, dan merdeka di tanah mereka sendiri. Ia meminta agar tidak ada pihak di Indonesia yang memposisikan kelompok-kelompok di Palestina sebagai kelompok ekstremis atau teroris.
“Karena sepanjang sejarah kemerdekaan Indonesia, di masa lalu kelompok pejuang kita disebut ekstremis oleh penjajah. Tapi sesungguhnya mereka adalah pejuang yang memperjuangkan bangsa. Maka setiap peringatan hari besar kenegaraan kita selalu mendoakan mereka agar menjadi syuhada,” ujarnya.
Ia mengapresiasi bangsa Indonesia, terutama Presiden Joko Widodo yang sangat berani memposisikan Indonesia mengutuk keras kekejaman zionis Israel. Ia menyebut ini sebagai bentuk solidaritas yang harus terus ditingkatkan.
“Mari bagi kita yang diberikan kelebihan rezeki, sama-sama memberikan sumbangsih kita meringankan beban saudara kita di Palestina,” ajak Ansar. (red)