Monday, October 14, 2024
HomeBisnisNilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Sentimen The Fed Bikin...

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Sentimen The Fed Bikin Ngeri

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berisiko kembali tertekan pada Jumat (31/5/2024) menembus Rp16.300 seiring dengan sentimen The Fed yang menahan suku bunga acuan. Hal itu membuat dolar AS melonjak menekan mata uang lainnya, termasuk rupiah.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi kembali ditutup melemah pada rentang Rp16.250–Rp16.330 per dolar AS hari ini. 

Pada Kamis (30/5/2024), rupiah ditutup melemah 105 poin atau 0,65% menuju level Rp16.265 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat sebesar 0,65% ke posisi 105. 

Sementara itu, mata uang lain di Asia mayoritas melemah. Won Korea, misalnya, mencatatkan pelemahan 1,06%, lalu diikuti ringgit Malaysia 0,05%, dan rupee India sebesar 0,02%. Adapun baht Thailand serta peso Filipina melemah 0,10% dan 0,29%.

Ibrahim Assuaibi mengatakan sebagian besar pedagang investor berpihak pada dolar AS karena serangkaian sinyal hawkish dari Federal Reserve. 

BACA JUGA:   Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Rabu 28 Agustus 2024

“Di mana para pejabat memperingatkan bahwa mereka memerlukan lebih banyak keyakinan bahwa inflasi sedang mereda. Beberapa pejabat juga menandai kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut jika inflasi tetap stabil,” ujarnya Kamis (30/5/2024). 

Dia menuturkan revisi data produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama akan dirilis dan diperkirakan menunjukkan ketahanan ekonomi AS. Kekuatan perekonomian memberi The Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.

“Fokus utama minggu ini adalah data indeks harga PCE, ukuran inflasi pilihan The Fed. Data tersebut diperkirakan akan menunjukkan inflasi yang tetap stabil hingga bulan April dan akan dirilis pada hari Jumat,” pungkasnya.  

Selain itu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah terus meningkat setelah pasukan Israel menguasai zona penyangga di sepanjang perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir. Dengan demikian, Israel memiliki otoritas efektif atas seluruh perbatasan darat wilayah Palestina.

Israel juga terus melakukan serangan mematikan di Rafah, meskipun ada perintah dari Mahkamah Internasional untuk menghentikannya. Rafah merupakan tempat setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi sebelumnya.

BACA JUGA:   DPR Terima Surat Presiden Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven

Dari dalam negeri, pasar merespons negatif posisi utang pemerintah pada April 2024 yang mencapai Rp8.338,43 triliun atau setara 38,64% dari PDB Indonesia. Posisi utang ini naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp8.262,10 triliun atau 38,79% dari PDB.

Berdasarkan Buku APBN Kita Edisi Mei 2024, mayoritas utang pemerintah berasal dari dalam negeri dengan proporsi 71,18%. Menurut instrumennya, komposisi utang pemerintah sebagian besar berupa Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 87,94%. 

Per akhir April 2024, lembaga keuangan memegang sekitar 43,3% kepemilikan SBN domestik, terdiri dari perbankan 24,5% dan perusahaan asuransi serta dana pensiun sebesar 18,8%.

Lebih lanjut, kepemilikan SBN domestik oleh Bank Indonesia sekitar 21,3% digunakan sebagai instrumen pengelolaan moneter. Sementara itu, asing tercatat hanya memiliki SBN domestik sekitar 13,8% termasuk kepemilikan oleh pemerintah dan bank sentral asing.

Simak pergerakan rupiah terhadap dolar AS hari ini secara live.

09:06 WIB

Rupiah dibuka naik

Rupiah dibuka naik 12,5 poin atau 0,08% menjadi Rp16.252,5 per dolar AS.

BACA JUGA:   MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

Indeks dolar AS naik 0,10% ke level 104,818.

Source link

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img

BERITA POPULER