Jakarta, CNN Indonesia —
Polisi Malaysia memanggil manajemen grup bisnis Islam Global Ikhwan Services and Business (GISB) hari ini (13/9), diduga terkait kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak.
Inspektur Jenderal Polisi Razarudin Husaidin mengatakan petugas akan memanggil pengurus GISB untuk diinterogasi dan tak menutup kemungkinan ada penangkapan.
Razarudin juga mengatakan penyelidikan kasus ini masih berlangsung. Penyelidikan juga bisa meluas mencakup tuduhan penipuan dan pencucian uang, demikian dikutip Straits Times.
Pemanggilan ini berlangsung usai polisi menggerebek 20 tempat yang dioperasikan GISB. Petugas juga menangkap 171 orang.
Dari jumlah orang yang ditangkap, sebanyak 159 telah ditahan sembari menunggu penyelidikan, sementara yang lain merupakan orang-orang di bawah umur dan segera dibebaskan.
Dalam penggeledahan, petugas juga menyelamatkan 402 anak-anak yang menderita serangan seksual dan fisik.
Dari jumlah anak yang diselamatkan 172 di antaranya telah menjalani pemeriksaan kesehatan fisik dan mental. Hasilnya, banyak anak yang menunjukkan cedera lama dan baru serta indikasi trauma emosional dan pertumbuhan terhambat.
Razarudin juga mengatakan beberapa anak cacat atau sakit, sementara 13 orang telah disodomi.
Polisi tengah menyelidiki empat laki-laki dan satu perempuan soal kasus sodomi.
Para anak di bawah umur tersebut sebagian besar merupakan anggota GISB generasi ketiga atau keempat. Orang tua mereka bekerja di perusahaan itu dan menelantarkan anaknya saat berusia dua tahun.
“Kami menemukan contoh anak-anak yang orang tuanya bekerja di Arab Saudi selama enam tahun, tetapi anak-anak mereka tetap tinggal di sini,” ujar Razarudin, dikutip Reuters.
Dia kemudian berujar, “Ini adalah bentuk pengabaian, penyiksaan, dan pemaparan.”
GISB terlibat dalam bisnis mulai dari supermarket hingga binatu dengan operasi di 20 negara. Perusahaan juga sempat dikaitkan dengan sekte agama Islam terlarang di Malaysia, Al Arqam.
GISB pernah mengakui hubungan dengan Al Arqam. Namun, mereka kini mencitrakan diri sebagai perusahaan berbasis syariat Islam.
(isa/dna)