Monday, October 14, 2024
HomeBisnisParkir Liar Kapal Laut Momok Bagi SKKL Palapa Ring Barat Rp1,2 Triliun

Parkir Liar Kapal Laut Momok Bagi SKKL Palapa Ring Barat Rp1,2 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA – PT Palapa Ring Barat mengeluhkan banyaknya kapal-kapal yang parkir liar di laut Indonesia. Jangkar kapal sebagai alat untuk menghentikan kapal kerap menyangkut di kabel laut yang ada di bawah sehingga memutus akses internet terputus. 

Direktur Utama Palapa Ring Barat Syarif Lumintarjo mengatakan tata kelola laut Indonesia belum rapih. Dia menemukan banyak kapal laut yang parkir tidak sesuai dengan jalurnya. 

Kondisi ini menjadi ancaman bagi infrastruktur sistem komunikasi kabel laut (SKKL) karena rawan tersangkut dan putus. 

“Jalur [laut] tersebut kami kan sudah minta izin untuk menggelar kabel internet. Tetapi kenapa ada kapal yang parkir? parkir liar itu tidak hanya ada di darat juga di laut,” kata Syarif dalam acara Bisnis Indonesia Forum bertajuk Pemerataan Internet di Daerah 3T pada Masa Pemerintahan Presiden Jokowi di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Rabu (2/10/2024).

Pemilik kapal sengaja memarkir kendaraannya di luar dari jalur karena ingin menghindari ongkos saat memarkir kapal di tempat yang telah ditentukan. 

BACA JUGA:   Begini Tugas Ipar Jokowi, Sigit Widyawan, Sebagai Komisaris BNI

“Kapal laut adalah tantangan terbesar saat pembangunan dan operasional,” kata Syarif.

Sekadar informasi, Palapa Ring Barat merupakan satu dari tiga paket SKKL Palapa Ring. Palapa Ring Barat menghubungkan 5 kota layanan, di daerah yang tidak terlayani oleh perusahaan telekomunikasi. Pada awal penggelarannya, pemerintah menggelontorkan dana Rp1,2 triliun untuk menggelar kabel tulang punggung sepanjang 2.124 kilometer.

Syarif menjelaskan kota-kota tersebut tidak dilayani karena dianggap tidak layak secara komersial. Palapa Ring juga hadir menghubungkan kota layanan dengan kota penghubung (interkoneksi) atau kota-kota yang ramai. 

“Jadi desain Palapa Ring memang melengkapi yang eksisting. Tetapi memang uniknya ini merupakan proyek Bakti, yang tidak langsung ke end user, sehingga setelah kami meresmikan internet suka ditanyakan kenapa lambat masuk ke pasar,” kata Syarif. 

Pada 2016, pemerintah mempercayakan PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (Moratelindo) untuk menjalankan proyek strategis nasional dengan menunjuk Moratelindo sebagai pemenang tender Palapa Ring Barat. 

Fokus proyek ini adalah untuk membangun ekonomi melalui terciptanya ekosistem digital di daerah non-commercial di Indonesia, Sebab meski trafik internet domestik tumbuh pesat, namun sebaran pengguna internet di Indonesia tak merata. 

BACA JUGA:   Hasil Singapore Open: Ditikung An Se Young, Gregoria Gagal ke Final

Source link

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img

BERITA POPULER