Friday, October 3, 2025
HomeNasionalKunjungi Ponpes Al Khoziny, Menteri Agama Janji Akan Awasi Pembangunan Pesantren

Kunjungi Ponpes Al Khoziny, Menteri Agama Janji Akan Awasi Pembangunan Pesantren

MENTERI Agama Nasaruddin Umar berjanji akan memperhatikan aspek fisik bangunan pondok pesantren usai kejadian ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo Jawa Timur. Hal itu ia sampaikan usai meninjau langsung lokasi kejadian bangunan ambruk.

“Ke depan, kami di Kementerian Agama akan memberikan perhatian khusus terhadap aspek fisik dan teknis bangunan pondok pesantren agar memenuhi standar konstruksi dan keselamatan,” ujar Nasaruddin, Selasa, 30 September 2025.

Nasaruddin mengatakan bahwa sebagian ponpes dibangun secara gotong royong oleh para santri dan masyarakat. Walhasil, ada bangunan yang luput dari pengawasan teknis yang memadai.

Karena itu, Kemenag akan introspeksi dan mengawasi terus pembangunan ponpes. “Semua pembangunan, baik di lingkungan pesantren maupun non-pesantren harus mengikuti aturan yang berlaku demi keselamatan bersama,” ucapnya.

Nasaruddin juga memberikan semangat bagi para santri yang masih bertahan di ponpes. Dia mengatakan kejadian ini adalah ujian dan berharap tidak terulang lagi.

“Mudah-mudahan ini yang terakhir. Tidak boleh ada lagi pondok pesantren roboh karena kelalaian atau ketidaksesuaian teknis. Kami di Kementerian Agama akan memperkuat pengawasan ke depan,” kata Nasaruddin.

BACA JUGA:   5 Jenis Bansos yang Cair pada April 2025

Bangunan asrama putra Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin, 29 September 2025 pukul 15.00 WIB. Saat kejadian, ratusan santri tengah menunaikan salat asar berjamaah di lantai 1.

Akibat kejadian itu, ratusan santri menjadi korban. Sebanyak 102 santri berhasil dievakuasi, tiga orang di antaranya meninggal. Saat ini, masih ada puluhan santri yang terjebak di reruntuhan bangunan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan proses evakuasi masih berlangsung. Puluhan ambulans disiagakan jika ada korban yang berhasil dievakuasi. Sebab, diperkirakan masih ada puluhan korban di dalam reruntuhan gedung.

Proses evakuasi tidak menggunakan eskavator sementara waktu. Alasannya, kondisi reruntuhan bangunan saat ini belum memungkinkan menggunakan ekskavator.

“Proses evakuasi terus berlanjut memberikan layanan kepada mereka yang masih bisa berkomunikasi di bawah reruntuhan. Termasuk memberikan oksigen dan air sehingga ada ketahanan tubuh juga deteksi monitor peralatan yang disiapkan,” kata Khofifah.

Pilihan Editor: Masalah di Balik Pencabutan Kartu Liputan Istana Reporter CNN

Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER