Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Rusia Vladimir Putin membantah mengincar negara-negara Eropa untuk dijadikan target serangan berikutnya setelah Ukraina.
Putin mengatakan prasangka tersebut “benar-benar omong kosong.”
“Ini omong kosong. Klaim bahwa kami akan menyerang Eropa setelah Ukraina benar-benar tidak masuk akal dan intimidasi terhadap penduduk mereka sendiri hanya untuk mengambil uang dari mereka,” kata Putin saat berkunjung ke pangkalan udara Torzhok di Tver, Rabu (27/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putin menambahkan ketakutan sekutu AS di Eropa Timur itu tak beralasan. Dia merujuk pada Polandia, Ceko, dan negara-negara Baltik yang belakangan ketar-ketir bahwa Rusia bakal menyerang mereka.
Menurut Putin, pembicaraan mengenai hal tersebut hanyalah propaganda yang dilakukan pemerintah Barat untuk menakut-nakuti warga mereka.
“Untuk mendapatkan biaya tambahan dari masyarakat, untuk membuat mereka menanggung beban ini di pundak mereka,” ujar Putin, seperti dikutip Russia Today, Rabu (27/3).
Dalam kesempatan itu, Putin menyinggung keberadaan NATO yang semakin dekat dengan Rusia.
Dia menuturkan NATO selama ini memperluas kendalinya ke arah perbatasan Rusia. Sikap Rusia di kawasan pun hanya sekadar “melindungi rakyat kami di wilayah perbatasan bersejarah kami.”
“Mereka datang tepat ke perbatasan kami. Apakah kami menyeberangi lautan menuju perbatasan AS? Tidak. Mereka yang mendekati kami dan posisi mereka sudah sangat dekat,” tutur dia.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina Februari 2022 lalu, beberapa negara Eropa yang berada di dekat Kremlin cemas bahwa Rusia juga berniat menyerang mereka.
Negara-negara tersebut di antaranya Polandia, Ceko, Swedia, hingga Filandia. Karena merasa sangat rentan, Finlandia dan Swedia akhirnya memohon agar diterima masuk NATO.
Setelah serangkaian pembicaraan dan pertimbangan, Finlandia akhirnya bergabung dengan aliansi tahun lalu. Sementara Swedia bergabung baru-baru ini.
Polandia dan Ceko, sementara itu, sudah menjadi anggota NATO sejak 1999.
(blq/dna)
