Jakarta, CNN Indonesia —
Pemimpin Hamas Khaled Meshaal menegaskan pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh tidak akan membuat kelompok itu melemah atau mengakui Israel.
Sebaliknya, kejadian itu justru “Hanya memperkuat rakyat kami,” kata dia. Pernyataan ini disampaikan Meshaal saat upacara pemakaman pengawalnya, Wasim Abi Shaban di Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab yang ada di Doha, Qatar.
“Kami tidak akan berkompromi pada prinsip dan tidak akan mengakui Israel. Rakyat kami akan mempertahankan persatuan nasional kami, melanjutkan jalan jihad, perlawanan, dan menuntut kembali hak-hak kami,” katanya, mengutip Anadolu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Israel justru tak pernah belajar dari pengalaman. Israel terus-menerus menyerang dan membunuh pemimpin kelompoknya, namun hal ini tidak pernah membuahkan hasil apapun di pihak mereka.
“Setiap kali seorang pemimpin bangkit, pemimpin lain muncul, ini hanya membuat rakyat kami kian kuat,” kata dia.
Haniyeh dibunuh pada Rabu di ibu kota Iran, Teheran. Hmas dan Iran memang telah menyalahkan Isral atas pembunuhan tersebut. Tapi, Tel Aviv belum memberikan konfimasi atau bahkan membantah tuduhan tersebut.
Pembunuhan itu terjadi beberapa jam setelah komandan Hizbullah Fuad Shukr tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut. Kekhawatiran meningkat tentang perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah di tengah saling serang lintas perbatasan antara kedua belah pihak.
Eskalasi itu terjadi dengan latar belakang serangan mematikan Israel terhadap Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 39.500 korban sejak Oktober menyusul serangan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
(tst/arh)
