Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Amerika Serikat Joe Biden meminta Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani membujuk Hamas untuk menyepakati proposal gencatan senjata AS.
Permintaan itu terlontar saat Biden berbincang dengan Tamim via telepon pada Senin (3/6).
“Presiden AS menegaskan kesiapan Israel untuk memajukan proposal yang kini telah disampaikan kepada Hamas,” demikian menurut rilis resmi Gedung Putih, dikutip IRNA.
Biden menekankan bahwa kali ini merupakan peluang terbaik untuk mencapai kesepakatan.
“Presiden menekankan bahwa Amerika Serikat, bersama Mesir dan Qatar, akan berupaya memastikan penerapan penuh seluruh perjanjian,” lanjut pernyataan itu.
Baru-baru ini, AS mengusulkan proposal gencatan senjata untuk Israel dan Hamas.
Usulan tersebut mencakup pertukaran tahanan, evakuasi pasukan Israel dari Gaza, dan pembangunan kembali daerah yang hancur imbas serangan pasukan Zionis.
Proposal itu juga menawarkan penerapan tiga tahap. Pertama, gencatan senjata akan berlangsung selama enam pekan dan akan diperpanjang hingga kesepakatan akhir tercapai.
Fase kedua, pihak-pihak akan diberi waktu untuk negosiasi lebih lanjut untuk mencapai penghentian permanen permusuhan. Ketiga, rencana rekonstruksi besar-besaran di Gaza dan mengembalikan seluruh sandera ke keluarga.
Israel-Hamas belum mencapai gencatan senjata dan negosiasi kerap buntu. Topik yang biasanya panas soal pertukaran tahanan hingga rentang waktu gencatan senjata.
Usulan AS muncul saat Israel terus menggempur Gaza sejak Oktober 2023. Imbas operasi mereka, lebih dari 36.000 orang di Palestina tewas, mayoritas anak-anak dan perempuan.
(isa/bac)