BATAMUPDATE.COM, BATAM – Kekisruhan dalam aksi unjuk rasa warga Rempang di Kantor BP Batam pada Senin (11/9/2023) menjadi perbincangan publik. Sebab yang awalnya unjuk rasa berjalan baik malah berujung ricuh dan anarkis.
Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto tampak menyayangkan unjuk rasa yang berujung ricuh itu. Seharusnya, momen ini adalah waktu yang tepat untuk menyampaikan aspirasinya kepada Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.
“Ruang itu bisa dimanfaatkan. Memang unjuk rasa diatur dalam undang-undang namun tidak boleh melakukan anarkis,” kata politisi PDIP itu.
Nuryanto yang biasa disapa Cak Nur itu mengatakan dirinya hadir di BP Batam agar bisa duduk bersama dengan warga dan pemerintah. Saling berkomunikasi dari berbagai pihak.
“Tapi sayang yang saya harapkan duduk bersama tidak terjadi justru yang terjadi ricuh. Padahal ruang ini yang harus dimanfaatkan. Para pendemo malah tak mau. Karena tak duduk bersama, niat baik jadi tidak bisa ketemu,” katanya.
Ke depan, seluruh pihak harus menjaga Kota Batam agar kondusif. Menurutnya segala persoalan ada jalan keluar.
“BP Batam, Pemko Batam tak memiliki kewenangan agar 16 titik Kampung Tua tidak digusur. Harus disampaikan ke pemerintah pusat. Dan harus duduk bersama untuk membahas itu,” katanya.
Nuryanto berharap persoalan Warga Rempang ini bisa diselesaikan dengan baik. Warga tak mempersoalkan investasi. Tetapi tak mau direlokasi. “Kita ingin mencari solusinya, kalau duduk bersama segaal persoalan akan bisa diatasi,” kata Nuryanto. (*/man