Jakarta, CNN Indonesia —
Cyril Ramaphosa akan kembali dilantik menjadi presiden Afrika Selatan untuk ketiga kalinya pada hari ini, Rabu (19/6) usai gonjang-ganjing politik di negara tersebut.
Ramaphosa akan dilantik di hadapan parlemen, para diplomat, pejabat asing, pemimpin agama dan adat, serta pihak dari pusat pemerintahan.
Kepresidenan Afsel menyatakan hampir 20 kepala negara dan pemerintahan memberi konfirmasi untuk hadir di acara pelantikan Ramaphosa. Sejumlah negara seperti China, Mesir, Kuba, Zimbabwe, hingga Palestina akan diwakili pejabat tingkat tinggi.
Upacara tersebut akan mencakup pertunjukan musik dan seni, serta tembakan penghormatan.
Ramaphosa dilantik usai berhasil mengantongi suara mayoritas di parlemen pekan lalu. Voting digelar karena pemilu tak menghasilkan pemenang langsung.
Pemilu di Afsel berlangsung pada Mei. Warga memilih anggota Majelis Nasional dan badan legislatif negara bagian.
Namun dalam pemilu itu, partai Ramaphosa, Kongres Nasional Afrika (ANC), hanya mendapat sekitar 40 persen suara. Untuk pertama kalinya sejak 1994, partai ini gagal meraih suara mayoritas.
Angka itu juga tak cukup mengantar Ramaphosa ke kursi kepresidenan. Untuk bisa menjabat sebagai pemimpin negara, partai harus memiliki lebih dari 50 persen suara parlemen.
NAC lalu menggandeng partai lain untuk membentuk pemerintah persatuan nasional. Mereka yakni Aliansi Demokratik (DA) yang berhaluan kanan-tengah, Partai Kebebasan Inkatha yang berhaluan nasionalis, Aliansi Patriotik yang anti-imigrasi, dan partai kecil berhaluan kiri-tengah, GOOD.
Kesepakatan itu membuat Ramaphosa mengalahkan lawan dengan mengantongi 283 dari 400 kursi parlemen.
“Sekali lagi akan menjadi sebuah keistimewaan dan kesenangan untuk sekali lagi mengabdi pada bangsa ini,” kata Ramaphosa di hadapan parlemen pada pekan lalu, dikutip AFP.
Ramaphosa pertama kali menjadi presiden pada 2018. Saat itu, pendahulu sekaligus pesaing dia, Jacob Zuma, dipaksa mundur sebelum masa jabatan habis karena tuduhan korupsi.
Kemudian pada 2019, mantan anggota serikat pekerja ini diangkat menjadi presiden untuk satu periode selama lima tahun.
Ramaphosa mulanya bak mercusuar bagi Afrika Selatan. Dia meluncurkan gerakan anti korupsi dan mereformasi sistem energi yang dianggap runtuh.
Namun, di bawah pimpinan dia ekonomi melemah karena pemadaman listrik yang terlalu sering terjadi. Pengangguran juga meningkat 32,9 persen.
(isa/dna)